Hasto mengatakan, partainya berharap, organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia itu tetap solid dan terus menjalankan khitahnya.
"Tentu saja PDI Perjuangan sangat berkepentingan agar NU ini solid, agar NU ini dengan khitah 1926, dengan tradisi bermusyawarah, dapat menjalankan tugas-tugas sejarah dan panggilan sejarah bagi seluruh keluarga besar Nahdlatul Ulama," kata Hasto di Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (22/12/2021).
Hasto menyebut, PDI-P selama ini terus membangun persahabatan dan persaudaraan nasional, termasuk dengan NU yang memiliki visi untuk mewujudkan Islam sebagai rahmatan lil alamin atau rahmat bagi semesta alam.
Oleh karena itu, Hasto juga berharap pemilihan jajaran pengurus NU yang akan berlangsung melalui Muktamar ini dapat dilakukan sesuai dengan kultur NU.
"Pemerintahan Presiden Jokowi dan PDI Perjuangan tidak intervensi terhadap proses itu dan mengharapkan dalam proses Muktamar itu keseluruhan aspek-aspek strategis tentang kepeloporan NU, bukan hanya bagi Indonesia tetapi juga bagi dunia itu dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya," ujar Hasto.
Muktamar yang merupakan agenda rutin 5 tahunan NU ini akan berlangsung pada 22-23 Desember 2021.
Pemilihan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2021-2026 jadi salah satu isu yang paling disorot.
Kontestasi disebut-sebut merujuk pada dua tokoh yang memiliki basis pendukung kuat, yakni Said Aqil Siradj sebagai petahana dan Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya.
https://nasional.kompas.com/read/2021/12/22/19522801/hasto-pemerintahan-presiden-jokowi-dan-pdi-p-tak-intervensi-muktamar-nu