Salin Artikel

Muncul Hoaks Dokter di Malaysia Meninggal akibat Booster Pfizer, Begini Penjelasannya

KOMPAS.com – Belum lama ini, beredar sebuah postingan dari akun syafra.erlina di Facebook yang mengklaim Deputi Direktur Departemen Kesehatan Malaysia Chai Koh Meow meninggal dunia akibat vaksinasi booster Pfizer.

Dalam unggahan tersebut, menceritakan pula kronologi meninggalnya Chai Koh Meow setelah mengalami gejala kesehatan seperti demam dan rasa sakit di tubuhnya pascavaksinasi booster.

Lebih lanjut, unggahan itu juga memberikan peringatan untuk para penerima Sinovac agar tidak menerima jenis vaksin messenger ribonucleic acid RNA (mRNA), seperti Pfizer atau Moderna karena diklaim tidak aman.

Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut tidak benar adanya. Hal ini dibuktikan melalui konfirmasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Malaysia yang dilansir dari New Strait Times.

Kemenkes Malaysia menegaskan bahwa kematian Chai, pada Rabu (17/11/2021), disebabkan oleh gagal jantung dan bukan akibat dari vaksinasi Covid-19.

Dari keterangan resmi Kemenkes Malaysia juga mengatakan bahwa Chai telah menyelesaikan dosis booster Covid-19 pada Selasa (9/11/2021). Setelah menerima vaksinasi ini, Chai tidak melaporkan efek samping yang luar biasa.

Begitu pula dari laporan post-mortem atau autopsi, Direktur Jenderal (Dirjen) Kesehatan Tan Sri Noor Hisham Abdullah mengatakan bahwa kematian Chai dikarenakan hemoperikardium, penyakit arteri koroner, dan infark miokard.

“Kami ingin menyampaikan belangsungkawa kepada keluarga mendiang Chai dan berterima kasih kepada saudaranya karena mengizinkan kami membagikan hasil post-mortem kepada publik,” kata Tan, dimuat dalam laman covid19.go.id, Jumat (17/12/2021).

Dengan klarifikasi tersebut, Menteri Kesehatan (Menkes) Malaysia Khairy Jamaluddin berharap, spekulasi hoaks tentang kematian Chai dapat segera berakhir.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pihak berwenang, lanjut dia, tidak ada hubungan langsung antara vaksin Covid-19 dan kematian.

“Kami pasti akan membagikan temuan, apabila ada kasus kematian terkait dengan vaksin. Kami berharap dengan penjelasan ini dapat menghentikan spekulasi apa pun,” ujar Khairy.

Tak hanya itu, lanjut dia, dari spekulasi tersebut diharapkan semakin mendesak masyarakat untuk menggunakan dosis booster untuk meningkatkan cakupan kekebalan.

Terkait larangan untuk menerima vaksin booster mRNA, Pfizer, atau Moderna, Juru Bicara (Jubir) Vaksinasi Covid-19, Kemenkes Republik Indonesia (RI) Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa hal itu tidak benar.

“Sejauh ini penerima booster Moderna dan Pfizer tetap aman dan tidak mengalami masalah kesehatan,” ujarnya.

Dengan demikian, lanjut Nadia, klaim tentang “Dokter di Malaysia Meninggal Setelah Mendapatkan Vaksin Pfizer” adalah hoaks dengan kategori konten yang menyesatkan.

Pemerintah Indonesia sendiri terus menggencarkan vaksinasi agar mencapai target sebesar 70 persen dari populasi penduduk menerima vaksin dosis pertama. Target ini diharapkan tercapai pada akhir Desember 2021.

Selain vaksin, pemerintah melalui Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 masih terus meminta masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan (prokes) meski telah divaksinasi.

Adapun prokes yang harus dipatuhi sesuai dengan Surat Edaran (SE) Nomor 16 Tahun 2021 adalah memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, serta menghindari makan bersama (6M).

https://nasional.kompas.com/read/2021/12/20/15510561/muncul-hoaks-dokter-di-malaysia-meninggal-akibat-booster-pfizer-begini

Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke