Update 12 Desember: 102.910.182 Orang Sudah Divaksin Covid-19 Dosis Kedua

Sementara jumlah orang yang sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama sebanyak 146.489.638 orang atau 70.34 persen.

Data itu disampaikan pemerintah melalui Kementerian Kesehatan pada laman www.kemkes.go.id yang dikutip Kompas.com, Minggu sore.

Orang yang divaksin yakni dari kalangan tenaga kesehatan, petugas publik, lansia, masyarakat rentan, masyarakat umum, dan anak usia 12-17 tahun.

Pemerintah menargetkan 208.265.720 orang yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19.

Sasaran pada tahap pertama adalah tenaga kesehatan yakni sebanyak 1.468.764 orang. Sebanyak 2.037.847 orang tenaga kesehatan sudah divaksinasi dosis pertama, 1945.468 orang telah disuntik dosis kedua.

Sasaran pada tahap kedua untuk petugas publik sebanyak 17.327.167 orang. Sebanyak 23.813.135 orang petugas publik sudah divaksinasi dosis pertama dan 21.058.248 orang telah disuntik vaksin dosis kedua.

Sementara itu, sebanyak 2.634.044 guru dan tenaga pendidik telah divaksinasi dosis pertama dan 2.353.313 orang telah disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua.

Adapun, sasaran vaksinasi untuk lansia sebanyak 21.553.118 orang. Sebanyak 12.340.687 orang lansia yang divaksinasi dosis pertama dan 8.012.882 orang disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua.

Dalam data yang sama, sasaran vaksinasi untuk masyarakat rentan dan umum sebanyak 141.211.181 orang.

Sebanyak 86.060.069 orang sudah divaksinasi dosis pertama dan 55.139.385 orang yang disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua.

Kemudian, sasaran vaksinasi untuk anak usia 12-17 tahun sebanyak 26.705.490 orang. Sebanyak 20.948.417 orang sudah disuntik dosis pertama dan 15.561.023 orang telah disuntik dosis kedua.

Berdasarkan data vaksinasi program Gotong Royong, sebanyak 1.278.740 orang sudah disuntik dosis pertama dan 1.191.035 orang telah disuntik dosis kedua.

Vaksinasi Covid-19 diberikan dua dosis dan penyuntikannya dilakukan sebanyak dua kali. Hal itu dilakukan untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity terhadap penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 tersebut.