Salin Artikel

Simpang Siur Kasus Omicron di Bekasi, Bukti Buruknya Komunikasi Pemerintah

Trubus berpendapat, dalam situasi krisis seperti pandemi Covid-19, komunikasi dari pemerintah semestinya disampaikan melalui satu pintu.

"Kejadian ini mencerminkan buruknya komunikasi publik di pemerintah, karena itu menurut saya yang harus dilakukan pemerintah sekarang adalah membuat satu pintu saja komunikasinya. Kalau dulu yang dilakukan Pak Yuri, jadi tidak boleh ada informasi yang dari sumber lain," kata Trubus saat dihubungi, Kamis (9/12/2021).

Trubus mengatakan, pemerintah daerah semestinya tidak terlalu buru-buru dalam mengumumkan temuan mereka ke publik, tetapi harus dikoordinasikan dahulu dengan pemerintah pusat.

Namun, menurut Trubus, sering kali informasi yang disampaikan oleh pemerintah daerah justru tidak direspons oleh pemerintah pusat.

Oleh karena itu, jika pemerintah pusat khawatir terhadap informasi yang simpang siur dari pemerintah daerah, semestinnya pemerintah pusat juga terbuka dengan informasi dari pemerintah daerah.

"Pemerintah harus melakukan pendekatan yang menekankan kepada komunikasi timbal balik. Jadi dari pemerintah daerah berkoordinasi dulu sebelum menginformasikan, ini kan minimnya koordinasi dalam kebijakan itu," kata dia.

Trubus mengatakan, simpang siurnya informasi mengenai varian Omicron di Bekasi semestinya jadi pintu masuk bagi pemerintah untuk memperbaiki tata kelola penanganan Covid-19.

Sebab, kasus miskomunikasi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat sudah berulang kali terjadi selama pandemi.

"Kalau ini salah, ini sebagai sebuah pembelajaran bagaimana memperbaiki taga kelola pengendalian Covid-19. Kalau informasi itu benar, pemerintah harus secara ksatria (menganggap) itu bagian dari pembenahan pengendailan Covid," kata Trubus.

Rabu kemarin, masyarakat Indonesia dihebohkan dengan pernyataan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Sri Enny Mainiarti yang mengatakan, empat warga DKI Jakarta terpapar varian B.1.1.529 atau Omicron berdasarkan hasil tes Covid-19 di Laboratorium Farmalab, Kabupaten Bekasi.

Pernyataan tersebut dimuat di laman resmi Pemerintah Kabupaten Bekasi, bekasikab.go.id dan dikutip sejumlah media.

Belakangan, pernyataan Kadinkes Kabupaten Bekasi tersebut dibantah Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kantor Staf Kepresidenan (KSP). Lembaga Eijkman pun ikut komentar. Pihak Dinkes Kabupaten Bekasi juga menarik pernyataan itu. 

https://nasional.kompas.com/read/2021/12/09/12580091/simpang-siur-kasus-omicron-di-bekasi-bukti-buruknya-komunikasi-pemerintah

Terkini Lainnya

Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke