Salin Artikel

Percepat Respons Pengaduan Masyarakat, Kemenkes Luncurkan Chatbot WhatsApp PeduliLindungi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meluncurkan fitur layanan chatbot WhatsApp PeduliLindungi, pada Rabu (10/11/2021).

Sekjen Kemenkes Kunta Wibawa Dasa Nugraha mengatakan, layanan chatbot tersebut bertujuan untuk mempercepat respons pengaduan masyarakat terkait perbaikan sertifikat vaksinasi yang selama ini dilakukan melalui email dan call center 119 ext 9.

"Untuk mengakses layanan chatbot ini, masyarakat bisa menghubungi WhatsApp Kemenkes RI pada nomor 081110500567," kata Kunta, dalam keterangan tertulis, Rabu (10/11/2021).\

Kunta mengatakan, untuk keamanan data, masyarakat akan diminta untuk memasukkan nomor telepon yang terdaftar pada aplikasi PeduliLindungi dan kode OTP terlebih dahulu.

Selanjutnya, menu download sertifikat, status vaksinasi, dan ubah info diri akan tampil dan dapat dipilih oleh masyarakat sesuai kebutuhan.

Kunta menjelaskan, dalam chatbot PeduliLindungi ini terdapat tiga menu utama yang bisa digunakan masyarakat, yakni untuk mengunduh sertifikat vaksin, status vaksinasi, dan mengubah info diri.

"Menu ubah info diri diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin mengubah data nama pada sertifikat vaksin agar sesuai KTP dan nomor telepon terdaftar di aplikasi PeduliLindungi," ujarnya.

Sementara itu, Chief of Digital Tranformation Office (DTO) Kemenkes Setiaji mengatakan, chatbot PeduliLindungi ini menggunakan nama KemenkesRI dengan centang hijau.

Chatbot tersebut digunakan sebagai layanan keluhan pengguna aplikasi PeduliLindungi terutama yang mengalami kendala terkait sertifikat vaksinasi dan penyesuaian data.

“Semua kemudahan ini tentunya didesain dengan proses verifikasi dan tingkat keamanan yang mencukupi agar data dan privasi pengguna tetap terjaga dengan baik,” kata Setiaji.

Setiaji mengatakan, model pengamanannya sudah didesain dengan proses verifikasi dan end to end encryption.

Oleh karenanya, saat mengirim pesan sudah terenkripsi dan data privasi dari pengguna akan tetap terjaga.

Ia mengatakan, verifikasi pengguna dilakukan dengan kode OTP pada nomor telepon yang terdaftar di aplikasi PeduliLindungi bertujuan untuk menjaga keamanan datanya.

Setiaji berharap kehadiran chatbot tersebut akan menambah layanan pengaduan terhadap penggunaan sertifikat vaksinasi, bahkan bisa diakses 24 jam.

“Sekarang bisa lebih mudah menyelesaikan masalah sertifikat vaksin hanya melalui chat WhatsApp yang langsung dijawab saat itu juga dengan jaminan layanan yang selalu siap 24 jam,” ujar Setiaji.

Lebih lanjut, Setiaji menambahkan, perubahan data info diri yang dilakukan melalui chatbot dapat langsung diperbarui dengan cepat.

“Jadi pada saat nanti mendapatkan konfirmasi dari chatbot tersebut pada saat itu juga sistem di dalam PeduliLindungi akan dilakukan perubahan. Kecuali kalau ada perubahan NIK-nya yang terpakai itu beda lagi,” ucap dia.

https://nasional.kompas.com/read/2021/11/11/09083931/percepat-respons-pengaduan-masyarakat-kemenkes-luncurkan-chatbot-whatsapp

Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke