Salin Artikel

Kasus Covid-19 Turun hingga 98 Persen, Pemerintah Tetap Gencarkan Vaksinasi

KOMPAS.com – Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satga)s Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, saat ini pemerintah Indonesia terus melakukan upaya pencegahan kenaikan kasus Covid-19.

Salah satu langkah yang dilakukan, kata dia, adalah menggencarkan vaksinasi Covid-19 di sejumlah daerah.

"Pemerintah Indonesia terus meningkatkan berbagai upaya pencegahan Covid-19, termasuk vaksinasi. Saat ini Indonesia termasuk dalam lima besar negara dengan jumlah penduduk yang divaksinasi terbanyak, yaitu 106 juta orang," kata Wiku dikutip dari covid19.go.id, Rabu (20/10/2021).

Adapun untuk kebutuhan vaksinasi, pemerintah masih terus menerima pasokan vaksin dalam jumlah besar. Semua vaksin ini nantinya akan didistribusikan secara merata ke sejumlah daerah di Indonesia.

“Pemerintah juga terus meningkatkan cakupan vaksinasi seluruh wilayah agar penyebaran vaksin bisa merata,” terang dia.

Lebih lanjut, Wiku juga meminta semua pihak agar tidak lengah, karena sejumlah negara di dunia sedang menghadapi puncak ketiga.

“Indonesia harus menjadikan puncak ketiga sebagai peringatan,” pesannya.

Sebelumnya, tim Satgas Penanganan Covid-19 terus meminta masyarakat agar selalu menerapkan protokol kesehatan (prokes) meski telah selesai divaksinasi.

Pasalnya, selain vaksin, disiplin penerapan prokes merupakan salah satu cara ampuh untuk mencegah risiko penularan Covid-19.

Adapun prokes yang harus dipatuhi sesuai dengan Surat Edaran (SE) Nomor 16 Tahun 2021 adalah 6M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, serta menghindari makan bersama.

Penting diketahui, memasuki minggu ke-12 saat ini, terjadi penurunan kasus Covid-19 hingga 98 persen.

Indonesia bahkan bisa dikatakan sebagai negara yang berhasil keluar dari pandemi pada Juli lalu dengan relatif cepat dan drastis.

“Dalam kurun waktu satu bulan, kasus bisa turun sebanyak 45 persen dari puncak kedua. Saat ini penurunan bahkan mencapai 98 persen,” papar Wiku.

Menurut dia, pemerintah menyadari bahwa lonjakan kasus di Indonesia tidak hanya disebabkan oleh peningkatan kasus kolektif, tetapi juga dinamika nasional dan implementasi kebijakan dalam negeri, khususnya saat hari libur nasional.

Wiku menjelaskan, penanganan Covid-19 di Indonesia berbeda ketimbang negara-negara lain. Sebab, pola peningkatan kasusnya cenderung jauh berbeda.

“Pada puncak pertama, Indonesia sama seperti negara lain yang terjadi pada Desember 2020 yang merupakan dampak dari periode Natal dan Tahun Baru,” jelasnya.

Namun, ketika negara lain mengalami puncak kedua pada April 2021, Indonesia justru menunjukkan penurunan.

“Di sisi lain, saat Indonesia mengalami puncak kedua pada Juli 2021, beberapa negara lain di dunia mengalami penurunan kasus,” imbuhnya.

Sekarang ini, perkembangan pandemi di dunia sedang mengalami penurunan dari puncak ketiga yang terjadi pada Agustus 2021. Sementara itu, Indonesia sedang mengalami penurunan dari puncak kasus kedua.

Beberapa negara tetangga, seperti Jepang, Singapura, dan Malaysia, saat ini tengah menghadapi puncak kasus ketiga.

“Adanya puncak ketiga di berbagai negara menjadi peringatan bagi Indonesia untuk tidak lengah, terlepas dari tren penurunan kasus yang sedang berlangsung,” pesan Wiku.

https://nasional.kompas.com/read/2021/10/20/12475321/kasus-covid-19-turun-hingga-98-persen-pemerintah-tetap-gencarkan-vaksinasi

Terkini Lainnya

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke