Menteri yang akrab dipanggil Risma ini mengatakan, saat mahasiswa ikut terjun langsung ke wilayah Indonesia yang butuh bantuan, tentu mereka akan mendapat berbagai tantangan di lapangan.
“Kalau cuma nyerah karena dimaki-maki masyarakat itu kalian bukan cucu pejuang, ya, jadi kalian harus kuat,” kata Risma dalam kegiatan Pembekalan Perdana Kampus Merdeka Pejuang Muda, Rabu (13/10/2021).
Adapun, program Kampus Merdeka Pejuang Muda adalah program Kemensos yang mengizinkan mahasiswa terlibat dalam proses mengentaskan kemiskinan.
Politisi PDI Perjuangan ini pun menceritakan pengalamnya saat mahasiswa dan diusir warga Ketika turun langsung ke lapangan di program pengembangan kampung.
Risma mengaku, kegiatan tersebut cukup berat untuk dilakukan. Ia harus mengikuti rapat bersama warga hingga malam hari dan di pagi hari harus datang menemui warga sekitar.
“Masyarakat itu marah ke saya, (saat) saya datangin. Saya datangin, saya tanya, marah-marah dia. Ganggu terus, katanya. Tapi saya harus melakukan ini demi tugas saya. Saya diusir. Saya kembali lagi,” ungkap Risma.
Kendati demikian, Risma menilai, pengalaman tersebut menjadi bekal baginya untuk menjalankan tugas sebagai pejabat di pemerintahan daerah.
Risma melanjutkan, saat ia menjadi Kepala Dinas Kebersihan, pekerjaannya banyak bersinggungan dengan warga.
Setiap pagi ia mendatangi masyarakat dengan tujuan bisa mengubah perilaku agar mereka bisa hidup lebih sehat.
Bahkan, saat sudah menjadi pejabat daerah, ia mengakui masih mendapat penolakan warga.
“Karena itu saya tiap hari datangin meskipun saya kadang-kadang juga diusir tapi karena saya kepala dinas kebersihan, yang ngusirnya halus. Kalau dulu pas mahasiswa, saya keras diusir, dimaki-maki,” kata dia.
Selain itu, ia mengatakan, kemerdekaan bangsa Indonesia bukanlah pemberian dari negara lain, melainkan hasil perjuangan.
Risma menegaskan, mahasiswa di Tanah Air adalah cucu-cucu dari pejuang bangsa. Maka, ia mendorong para mahasiswa memiliki semangat juang yang sama.
“Coba bayangkan pejuang dulu, dia rela tidak makan, dia rela berbaju ada kutunya,” ucap dia.
https://nasional.kompas.com/read/2021/10/13/12551341/cerita-pengalaman-diusir-warga-mensos-ingatkan-mahasiswa-tak-menyerah-jika