Salin Artikel

Pemerintah Diminta Berikan Perhatian Khusus terhadap Pelaksanaan PTM Terbatas

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) di DPR Saleh Partaonan Daulay mendorong pemerintah memberikan perhatian khusus pada pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di masa pandemi.

Ia mengatakan, pelaksanaan PTM terbatas harus didukung oleh semua pihak, terutama lintas kementerian atau lembaga.

"Dalam konteks ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dituntut untuk melaksanakan kerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek)," kata Saleh, dalam keterangannya, Selasa (12/10/2021).

Anggota Komisi IX itu menjelaskan, kerja sama yang dimaksud berfokus pada dua hal, yaitu pelaksanaan testing dan vaksinasi Covid-19.

Saleh menilai, kerja sama itu sangat penting untuk mempercepat pencapaian target pemerintah dalam pelaksanaan vaksinasi, terutama menjelang akhir tahun.

"Setahu saya, Kemenkes itu memiliki anggaran yang cukup untuk melaksanakan testing dan vaksinasi. Bahkan, karena kasus saat ini sedang mereda, diperkirakan stok antigen yang dimiliki Kemenkes lebih dari cukup," jelasnya.

Oleh karena itu, ia berpandangan, sudah saatnya pelaksanaan testing diarahkan ke sekolah-sekolah dan perguruan tinggi untuk mendukung pelaksanaan PTM.

Menurutnya, hal tersebut juga akan mengurangi beban biaya orangtua peserta didik untuk memeriksakan anaknya tes Covid-19 sebelum PTM.

Saleh menyarankan, pelaksanaan testing Covid-19 dilakukan secara reguler kepada siswa, guru, dan tenaga administrasi lainnya.

"Setidaknya, guru, anak didik, dan staf administrasi dites minimal sekali atau dua kali dalam dua minggu. Agar tidak terlalu mahal dan tidak memakan waktu lama, maka testing dilakukan dengan rapid antigen. Dengan begitu, penularan Covid-19 di sekolah dan perguruan tinggi dapat dipantau dengan baik," kata dia.

Politisi PAN itu menilai, dengan pelaksanaan testing secara berkala, maka semua pihak akan merasa lebih aman dan tenang dari potensi klaster Covid-19 PTM.

Selain testing, peserta didik yang mengikuti PTM juga harus diprioritaskan mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Dalam hal ini, ia menyoroti anak-anak usia 12 tahun ke atas yang semestinya sudah mendapat prioritas vaksin.

"Tentu sangat baik jika kemudian setiap sekolah melaksanakan vaksinasi bagi seluruh siswanya yang memenuhi persyaratan. Kalau sekarang, vaksin yang tersedia adalah vaksin untuk 12 tahun ke atas. Nah, harus dipastikan bahwa anak 12 tahun sampai anak kuliahan sudah divaksinasi. Mereka harus menjadi target utama pelaksanaan vaksinasi nasional," pungkasnya.

Diketahui, sejumlah sekolah kini telah menerapkan PTM di masa pandemi Covid-19. Selain sekolah, belakangan Kemendikbud Ristek mengizinkan perguruan tinggi menggelar PTM terbatas.

Hal itu diketahui melalui Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka Tahun Akademik 2021/2022 yang diterbitkan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi.

Surat itu ditandatangani oleh Plt Dirjen Dikti Nizam pada 13 September 2021, yang menyebut perguruan tinggi bisa menggelar PTM Terbatas pada semester gasal tahun akademik 2021/2022.

https://nasional.kompas.com/read/2021/10/12/11104871/pemerintah-diminta-berikan-perhatian-khusus-terhadap-pelaksanaan-ptm

Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke