JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak Januari hingga Oktober 2021, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan izin pengunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) terhadap 10 jenis vaksin Covid-19 di Indonesia.
Dari 10 jenis vaksin yang telah mendapat EUA tersebut, dua di antaranya hanya dengan dosis satu suntikan.
Di bawah ini Kompas.com paparkan kembali dua jenis vaksin Covid-19 dengan dosis satu suntikan.
Janssen
Pada 7 September 2021, BPOM mengumumkan EUA terhadap vaksin Covid-18 yang diproduksi Johnson & Johnson, yaitu Janssen Covid-19 Vaccine.
Vaksin Janssen digunakan untuk kelompok usia 18 tahun ke atas dengan pemberian sekali suntikan atau dosis tunggal sebanyak 0,5 mL secara intramuscular.
Janssen adalah vaksin yang dikembangkan oleh Janssen Pharmaceutical Companies dengan platform Non-Replicating Viral Vector menggunakan vector Adenovirus (Ad26).
Dalam hal efikasi, berdasarkan data interim studi klinik fase 3 pada 28 hari setelah pelaksanaan vaksinasi, efikasi vaksin Janssen untuk mencegah semua gejala Covid-19 adalah sebesar 67,2 persen.
Kemudian, efikasi untuk mencegah gejala Covid-19 sedang hingga berat pada subyek di atas 18 tahun adalah sebesar 66,1 persen.
Reaksi lokal maupun sistemik dari pemberian vaksin Janssen Covid-19 menunjukkan tingkat keparahan grade 1 dan 2.
Di Indonesia, vaksin ini didaftarkan oleh PT Integrated Health Indonesia (IHI) sebagai pemegang EUA dan bertanggung jawab untuk penjaminan keamanan, khasiat, dan mutu vaksin.
Convidecia
Sama seperti Janssen, EUA untuk vaksin Covid-19 yang diproduksi CanSino, yaitu Convidecia, juga diterbitkan pada 7 September 2021.
Vaksin Convidecia merupakan vaksin yang dikembangkan oleh CanSino Biological Inc. dan Beijing Institute of Biotechnology juga dengan platform Non-Replicating Viral Vector menggunakan vector Adenovirus (Ad5).
Vaksin ini diproduksi oleh CanSino Biological Inc, China dan didaftarkan oleh PT Bio Farma sebagai pemegang izin EUA yang akan bertanggung jawab untuk penjaminan keamanan, khasiat, dan mutu vaksin ini di Indonesia.
Sama seperti vaksin Janssen, vaksin Covid-19 Convidecia juga digunakan untuk kelompok usia 18 tahun ke atas dengan pemberian sekali suntikan atau dosis tunggal sebanyak 0,5 mL secara intramuscular.
Efikasi vaksin Convidecia untuk perlindungan pada semua gejala Covid-19 adalah sebesar 65,3 persen. Untuk perlindungan terhadap kasus Covid-19 berat, efikasi mencapai 90,1 persen.
Hasil kajian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa dari sisi keamanan, secara umum pemberian vaksin Convidecia dapat ditoleransi dengan baik.
Seperti Janssen, reaksi lokal maupun sistemik dari pemberian vaksin Convidecia menunjukkan tingkat keparahan grade 1 dan 2.
KIPI dari pemberian vaksin Convidecia juga menunjukkan reaksi ringan hingga sedang.
KIPI lokal yang umum terjadi, antara lain adalah nyeri, kemerahan, dan pembengkakan, serta KIPI sistemik yang umum terjadi adalah sakit kepala, rasa lelah, nyeri otot, mengantuk, mual, muntah, demam, dan diare.
https://nasional.kompas.com/read/2021/10/08/13385271/ini-dua-jenis-vaksin-covid-19-dengan-dosis-satu-suntikan-yang-sudah-dapat