Salah satu pembahasan yang disampaikan Indonesia dalam ketiga pertemuan itu adalah terkait perlunya pembentukan mutual recognition terhadap sertifikat vaksin COVID-19.
“Menyikapi berbagai pembahasan paspor vaksin di dunia, saya tekankan pentingnya untuk membentuk mutual recognition terhadap sertifikat vaksin COVID-19,” kata Retno dalam siaran Youtube Mofa Indonesia, Senin (4/10/2021).
Menurut Retno, hal itu perlu dilakukan guna memastikan tak ada diskriminasi vaksin Covid-19.
Ia menegaskan, semua vaksin yang telah mendapatkan Emergency Use Listing yang diterbitkan oleh WHO harus diperlakukan sama.
“Hal ini penting untuk memastikan tidak adanya diskriminasi vaksin di ASEAN," ujar Retno.
Selain itu, Retno juga menyampaikan infromasi terbaru soal operasionalisasi ASEAN Travel Corridor Arrangement Framework.
Menurut dia, pembahasan ini sudah dilakukan selama hampir satu tahun.
“Alhamdulillah, saat ini semua element penting pembahasannya telah selesai dilakukan dan akan disepakati dalam KTT ASEAN mendatang,” kata Retno.
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan perlunya untuk segera mengimplementasikan ASEAN Travel Corridor Arrangement Framework.
“Untuk membuka perbatasan kita dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat,” ujarnya.
Adapun, ketiga pertemuan yang dihadiri Retno yakni Pertemuan ASEAN Political-Security Community Council (APSC) ke-24. Turur hadir Menko Polhukam Mahfud MD dalam pertemuan itu.
Lalu, Pertemuan ASEAN Coordinating Council (ACC) ke-30 dan Pertemuan ASEAN Foreign Ministers Meeting (AMM).
https://nasional.kompas.com/read/2021/10/04/19064121/pertemuan-asean-menlu-tekankan-jangan-ada-diskriminasi-sertifikat-vaksin