Salin Artikel

Tingkat Kepuasan terhadap Kinerja Jokowi yang Kian Menurun Saat Pandemi...

JAKARTA, KOMPAS.com - Tingkat kepuasan terhadap Presiden Joko Widodo tercatat sebesar 58,1 persen. Angka itu diperoleh berdasarkan survei Indikator Politik tentang persepsi publik atas isu-isu terkini yang diselenggarakan pada 17-21 September.

"Sangat puas atau puas terhadap kinerja presiden secara umum itu 58,1 persen," kata Dierektur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam konfensi pers yang disiarkan secara daring, Minggu (26/9/2021).

Sementara itu, mereka yang menyatakan kurang puas, yaitu 34 persen dan tidak puas sama sekali sebesar 2,4 persen.

Menurut Burhanuddin, tingkat kepuasan publik terhadap presiden ini tampak baik karena persentasenya lebih dari 50 persen.

Kendati demikian, sejatinya tingkat kepuasan publik atas kinerja Jokowi menurun dibandingkan sebelum pandemi Covid-19. 

Adapun berdasarkan catatan Kompas.com, tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi terus menurun di masa pandemi Covid-19. Berikut paparannya:

Survei Populi Center

Tingkat kepuasan masyarakat terhadap Presiden Joko Widodo mengalami penurunan dibanding bulan November 2019.

Hal ini menjadi temuan survei Lembaga Populi Center mengenai evaluasi umum pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin yang dirilis pada Senin (9/11/2020).

"Tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo berada di angka 60,7 persen, 53,2 persen puas dan 7,5 persen sangat puas. Mengalami penurunan jika dibanding survei di bulan November 2019 dengan 65,1 persen," kata Peneliti Populi Center, Nurul Fatin Afifah, melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com

Nurul mengungkap, pada survei Populi Center yang dirilis November 2019, masyarakat yang tidak puas dengan kinerja Jokowi sebesar 36,1 persen. Rinciannya, 33,3 persen tidak puas dan 2,8 persen sangat tidak puas.

Penurunan tingkat kepuasan masyarakat ini diduga dipengaruhi oleh pandemi Covid-19.

"Penurunan atas tingkat kepuasan kinerja Presiden Joko Widodo ini dipengaruhi oleh pandemi Covid-19 yang membuat kinerja pemerintahan Joko Widodo kurang optimal," ujar Nurul.

Survei LSI

Tingkat kepuasan masyarakat pada kinerja Presiden Joko Widodo dalam menangani pandemi Covid-19 menurun.

Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan, penurunan itu terjadi selama 6 bulan terakhir mulai dari Desember 2020 hingga Juni 2021.

"Ada tren penurunan tingkat kepuasan dari 68,9 menjadi 59,6 persen," ungkap Djayadi, Minggu (18/7/2021) dalam rilis survei virtual LSI.

Survei itu melibatkan 1.200 responden dari 34 provinsi pada periode 20-25 Juni 2021.

Djayadi menyebut, tingkat ketidakpuasan itu terjadi secara merata baik dari masyarakat dengan tingkat pendidikan tinggi hingga tingkat pendidikan yang rendah.

Selain itu, lanjut Djayadi, di tiga wilayah dengan angka kasus Covid-19 yang tinggi kepuasan dan ketidakpuasan masyarakat pada kinerja Jokowi menangani pandemi Covid-19 berimbang.

Survei Indikator Politik

Berdasarkan hasil survei Indikator Politik, tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi juga mengalami penurunan.

Dalam survei Indikator Politik yang dilakukan pada Agustus, tingkat kepuasan atas kinerja Jokowi tercatat sebesar 59,3 persen.

Namun pada September, survei yang dilakukan Indikator Politik menunjukkan tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi menurun ke angka 58,1 persen.

"Bahkan sebelum pandemi itu sekitar 72 persen yang puas terhadap kinerja presiden. Trennya masih turun," ucap Burhanuddin.

https://nasional.kompas.com/read/2021/09/27/11284221/tingkat-kepuasan-terhadap-kinerja-jokowi-yang-kian-menurun-saat-pandemi

Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke