Salin Artikel

Menduga di Jabar, Polisi Dalami Lokasi Pembuatan Uang Palsu Dollar AS

Wakil Direktur Tipideksus Kombes Whisnu Hermawan Februanto mengatakan, pihaknya saat ini masih mendalami lokasi dari pembuatan uang palsu tersebut.

“Diduga pembuatan uang palsu ini dibuat di wilayah Jawa Barat. Anggota masih mendalami terkait tempat dibuatnya uang asing palsu ini,” kata Whisnu dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (23/9/201).

Whisnu mengatakan, pihaknya mengamankan 16 tersangka tersebut di wilayah Jakarta, Bogor, dan Tangerang.

Selain itu, ada sejumlah barang bukti lainnya yang turut diamankan, yakni 48 lak uang palsu dollar Amerika Serikat.

Menurutnya, jaringan pemalsu uang asing ini sudah melakukan kejahatannya selama setahun.

Ia menambahkan, motif pemalsuan uang asing tesebut adalah ekonomi dengan modus penipuan.

“Jadi seolah-olah dia bisa menggandakan uang, seolah-olah dia bisa juga membeli uangnya banyak, dilihatin saja untuk penipuan, jadi sasarannya di kota-kota besar,” imbuh dia.

Selain mengamankan 16 tersangka tersebut, Direktorat Tipideksus juga menangkap 4 tersangka pemalsuan uang rupiah dalam dua bulan terakhir ini.

Polisi mengamankan dua tersangka pemalsuan uang rupiah di Sukoharjo dan dua lainnya di Demak, Jawa Tengah.

Lebih lanjut, tim dari Direktorat Tipideksus juga berhasil menemukan markas pembuatan uang palsu, baik yang ada di Sukoharjo dan Demak.

Pihaknya pun mengamankan sejumlah berbagai barang bukti mulai dari ratusan ribu lak uang rupiah palsu serta alat untuk membuat uang palsu tersebut.

“Rata-rata masih menggunakan komputer dan printer sehingga kalau dilihat secara kasat mata saja, uang palsu tersebut terihat pudar dan tidak cerah,” ujarnya.

https://nasional.kompas.com/read/2021/09/23/17283191/menduga-di-jabar-polisi-dalami-lokasi-pembuatan-uang-palsu-dollar-as

Terkini Lainnya

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke