Dalam kesempatan tersebut, Biden mengajak para pemimpin dunia menyelamatkan manusia dari pandemi Covid-19. Sebab, sudah lebih dari 4 juta nyawa melayang karena virus corona.
"Presiden Amerika Serikat juga menekankan pentingnya bahwa kita bertindak sekarang untuk menyelamatkan jutaan nyawa umat manusia. Sudah 4,5 juta umat manusia di dunia wafat karena Covid-19," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin usai pertemuan.
Mengutip pernyataan Biden, Budi mengatakan, upaya penyelamatan manusia dari pandemi bisa dilakukan melalui sejumlah cara. Misalnya, menyiapkan alat-alat kesehatan, obat-obatan dan hal-hal lain yang dibutuhkan dalam menghadapi pandemi ini.
Secara khusus, Biden menekankan mengenai kebutuhan oksigen, sarana testing dan tracing, serta kebutuhan obat-obatan di rumah sakit.
Upaya lainnya yakni terkait vaksinasi Covid-19. Biden mengajak seluruh pimpinan dunia berkomitmen untuk segera memvaksinasi warga secepat-cepatnya
Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) mentargetkan, setidaknya 40 persen populasi dunia bisa divaksinasi pada tahun ini dan 70 persen populasi pada tahun 2022.
Ketiga, Biden mengajak para pemimpin dunia membangun arsitektur ketahanan kesehatan global. Biden ingin pembiayaan kesehatan dunia ditata lebih baik agar bisa membantu negara lain yang mengalami masalah.
"Beliau juga menekankan bahwa untuk membangun masa depan yang lebih baik, lebih siap menghadapi pandemi berikutnya, semua negara harus memiliki ketahanan kesehatan yang baik, bukan hanya negara maju, tapi juga negara-negara berkembang," ujar Budi.
Budi mengatakan, ajakan Biden itu disambut baik oleh Jokowi. Presiden RI menekankan pentingnya pembangunan sistem ketahanan kesehatan global yang baru.
Jokowi juga ingin agar dunia segera membangun mekanisme sumber daya kesehatan global yang bisa diakses oleh seluruh negara, terutama negara-negara berkembang seandainya mereka menghadapi krisis kesehatan.
Hal lainnya yang disampaikan Jokowi ialah perlunya penyusunan protokol kesehatan yang standar agar semua aktivitas global, baik transportasi, pertemuan, atau acara-acara lainnya bisa mengacu pada standar protokol kesehatan yang sama.
"Indonesia juga menyatakan bahwa kita siap untuk menyusun arsitektur global, sistem pertahanan kesehatan yang baru, dan juga siap berkontribusi dan menyusun sistem keuangan yang bisa mensupport bila ada negara-negara berkembang yang mengalami masalah kesehatan di manapun negara ini berada," kata Budi.
https://nasional.kompas.com/read/2021/09/23/10232571/bertemu-jokowi-biden-ajak-pemimpin-dunia-selamatkan-jutaan-manusia-di-tengah