Menurut dia, kepala daerah harus menyiapkan langkah antisipatif yang bisa memberikan solusi komprehensif terhadap bencana tersebut.
Hal itu diungkapkan Risma di depan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Edy Pratowo, Bupati Katingan Sakariyas, Wakapolda Kalimantan Tengah Brigjen Pol Ida Oetari, para pejabat Eselon 1 Kemensos, dan jajaran Forkompimda.
Dalam pertemuan itu Risma juga mengusulkan adanya pembangunan bendungan besar di Kalimantan Tengah untuk mengatasi bencana banjir.
"Untuk lahan itu nanti bisa dibicarakan dengan berbagai pihak. Dengan bendungan, misalnya, ada beberapa daerah yang akan merasakan manfaatnya menjadi tidak terdampak banjir," kata Risma dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (16/9/2021).
Menurut Risma, banjir berulang tidak hanya memberatkan tugas pemerintah, tetapi juga membuat masyarakat kesulitan meningkatkan kesejahteraan.
Bencana banjir yang berulang, tambah dia, juga membuat pemerintah sulit melaksanakan pembangunan.
Menurut Risma, pemerintah daerah harus menyiapkan skenario mitigasi bencana yang terencana dengan baik, termasuk penyiapan sarana evakuasi warga seperti shelter.
"Saya itu enggak punya anggaran, Pak (saat menjadi Wali Kota Surabaya). Tapi memang kita harus berani dan membuat terobosan. Saya yakin ada jalan, Pak," ujarnya.
Oleh karena itu ia memotivasi kepala daerah agar berani membuat terobosan terkait penanganan bencana di tengah keterbatasan anggaran.
Ia kemudian mencontohkan pembangunan Bendungan Sutami di Kabupaten Malang, Jawa Timur yang dinilainya sebagai langkah strategis.
"Dulu banyak daerah di Jawa Timur yang menjadi langganan banjir karena luapan Sungai Brantas. Tapi dengan satu bendungan, sekarang bisa dirasakan manfaatnya untuk banyak daerah," ucap dia.
https://nasional.kompas.com/read/2021/09/16/15351551/mensos-risma-minta-pemerintah-daerah-waspadai-dampak-bencana-banjir