Salin Artikel

Rencana Pemerintah Ubah Status Pandemi Jadi Endemi Covid-19

Hal tersebut menyusul penurunan kasus Covid-19 di Tanah Air yang sudah terjadi belakangan ini.

Dalam beberapa hari terakhir, kasus harian Covid-19 mengalami penurunan cukup signifikan dari sebelumnya, yakni mencapai 4.000 hingga 5.000 kasus per hari dari sebelumnya puluhan ribu.

Meskipun demikian, jumlah tersebut masih tergolong besar dan masih memerlukan kewaspadaan dari masyarakat agar peningkatan kasus tak kembali terjadi.

Saat ini, pemerintah juga masih memberlakukan kebijakan PPKM untuk membatasi kegiatan masyarakat di beberapa daerah, walaupun levelnya telah diturunkan.

Siapkan Skenario

Dalam menyiapkan untuk memasuki fase endemi, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan bahwa pemerintah masih mendetilkan skenario untuk mengubah status pandemi Covid-19 menjadi endemi.

Menurut keterangan ahli, Ma'ruf menyatakan, perubahan status ini dilakukan lantaran Covid-19 tidak akan cepat hilang sebelum ada obat yang manjur.

"Pemerintah sedang menyiapkan skenarionya secara lebih detil untuk menghadapi masa endemi karena Covid-19 tidak akan cepat hilang sebelum ada obat yang manjur," kata Ma'ruf saat meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (RSKGM FKG UI), Jakarta, Selasa (7/9/2021).

Oleh karena itu, kata dia, apabila sudah turun status menjadi endemi, maka masyarakat tetap harus terus menerapkan protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi.

Ma'ruf menuturkan, dalam hal vaksinasi, nantinya juga akan dilanjutkan dengan penyuntikan dosis ketiga vaksin sebagai booster.

Meskipun demikian, saat ini booster vaksin baru diberikan kepada tenaga kesehatan sebagai garda terdepan penanganan Covid-19.

"Itu salah satu yang kami siapkan. Tapi yang lebih detilnya sedang disiapkan skenarionya seperti apa," kata dia.

"Yang pasti, penerapan protokol kesehatan berlanjut, vaksinasi sampai tiga kali, booster. Ini yang sedang disiapkan pemerintah," lanjut Ma'ruf.

Percepat Vaksinasi Covid-19

Adapun dalam persiapan memasuki fase endemi itu pun, pemerintah melakukan percepatan vaksinasi Covid-19 untuk mencapai target herd immunity atau kekebalan kelompok.

"Ini untuk mempersiapkan supaya nanti Covid-19 tidak lagi pandemi tapi menjadi endemi sehingga harus dipersiapkan 77 persen atau 208,2 juta penduduk harus sudah divaksinasi," kata Ma'ruf.

Oleh karena itu, Ma'ruf berharap proses vaksinasi bisa rampung Desember 2021.

Namun, diakuinya bahwa dalam melakukan vaksinasi tersebut ada banyak hambatan yang menyertai.

Salah satunya sulitnya akses untuk mendistribusikan vaksin.

"Tapi kami harapkan secepatnya. Inilah yang sekarang kami siapkan tapi juga terus melakukan testing tracing treatment (3T) yang kita lakukan. Apalagi sekarang sudah terjadi penurunan (kasus)," kata dia.

Sebelumnya, rencana perubahan status dari pandemi menjadi endemi pernah disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.

Muhadjir mengatakan, langkah tersebut disiapkan mengingat asumsi bahwa Covid-19 tidak akan hilang dalam waktu cepat.

"Artinya nanti akan menjadi wabah yang sifatnya sporadis di tempat-tempat tertentu seperti flu, demam berdarah, dan seterusnya," ujar Muhadjir, saat berziarah ke Makam Bung Karno di Kota Blitar, Jawa Timur, Minggu (29/8/2021), dikutip dari siaran pers.

Muhadjir mengatakan, saat ini tidak ada pilihan lain selain disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Protokol kesehatan sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, terutama memakai masker, mencuci tangan, dan menjauhi kerumunan.

"Kami juga terus melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Kondisi itu akan berlangsung sampai penanganan Covid-19 dianggap betul-betul terkendali," kata Muhadjir.

Pemuka Agama Diminta Bersiap

Di sisi lain, Wapres Ma'ruf Amin juga meminta para pemuka agama melakukan kajian untuk pedoman umat dalam menghadapi kondisi pasca-pandemi Covid-19.

Hal tersebut disampaikan Ma'ruf di acara Dialog Lintas Agama yang digelar Masjid Istiqlal secara virtual, Selasa (7/9/2021).

"Dalam mengantisipasi kondisi pasca-pandemi saat ini, para pemuka agama dan pimpinan organisasi keagamaan perlu melakukan kajian guna mempersiapkan suatu konsep yang dapat dijadikan pedoman umat dan masyarakat," ujar Ma'ruf.

Konsep tersebut nantinya diharapkan menjadi pedoman umat dan masyarakat dalam menjalani era endemi pasca pandemi Covid-19.

Terlebih, saat ini pemerintah sedang menyiapkan untuk memasuki era endemi dari semula pandemi Covid-19.

Oleh karena itu, Ma'ruf pun menilai dalam menghadapi era endemi tersebut perlunya menjalin kolaborasi yang lebih kuat.

Kolaborasi itu baik antar-organisasi keagamaan maupun pemerintah dan pemangku kepentingan lain.

"Karena berbagai disrupsi akibat pandemi Covid-19 yang dialami umat dan masyarakat merupakan tantangan tersendiri bagi para pemuka agama," kata dia.

Dalam masa pandemi, Ma'ruf menyebut bahwa tantangan utama yang dihadapi para pemuka agama adalah dalam menanamkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan, mematuhi protokol kesehatan, serta mengikuti vaksinasi.

Ma'ruf mengatakan, itu semua adalah ikhtiar lahiriah yang bersifat wajib demi menjaga seseorang dari bahaya.

Peranan Tokoh Agama Penting

Para tokoh agama juga dinilai memiliki peranan penting sebagai panutan dan rujukan masyarakat dalam berbagai hal, termasuk pada masa pandemi dan setelahnya.

Wapres Ma'ruf mengatakan, para tokoh agama berperan penting dalam menyongsong era pasca-pandemi Covid-19 tersebut.

"Sebagaimana yang telah dilakukan selama masa pandemi, para tokoh agama juga memiliki peran penting dalam menyongsong era pasca-pandemi," kata Ma'ruf.

Peran penting tersebut adalah menjaga dan memberikan motivasi serta membangkitkan semangat umat.

Peran itu baik itu dari sisi keagamaan, sosial maupun ekonomi, serta tetap menjaga keharmonisan dalam masyarakat.

Ma'ruf mengatakan, masyarakat Indonesia yang majemuk dengan berbagai latar belakang agama, suku, budaya, dan ras merupakan karakter khas yang telah menjadi penguat persatuan dan kesatuan.

Para tokoh agama memiliki peranan penting sebagai panutan dan rujukan masyarakat dalam menjaga kerukunan dan keharmonisan beragama.

"Terlebih lagi di masa pandemi yang sedang kita hadapi selama 18 bulan terakhir ini, termasuk dalam mempersiapkan era endemi dengan pola berkehidupan baru pasca pandemi Covid-19," kata dia.

Apalagi, pandemi Covid-19 telah menimbulkan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan di hampir semua aspek kehidupan masyarakat.

Dengan demikian, untuk memasuki era endemi pun, peranan para tokoh agama dinilainya sangat penting.

"Saya ingin mengajak para tokoh dan pemuka agama untuk terus membangkitkan semangat umat untuk bersama-sama semua elemen bangsa bekerja keras dalam rangka memulihkan kembali keadaan seperti sebelum Covid-19," kata dia.

Ini termasuk membantu mengejar ketertinggalan yang terjadi akibat Covid-19 dan mulai menyiapkan pola hidup era endemi yang akan segera dihadapi.

https://nasional.kompas.com/read/2021/09/08/07461631/rencana-pemerintah-ubah-status-pandemi-jadi-endemi-covid-19

Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke