Salin Artikel

Bertemu Wakil Dubes India, Hasto Cerita soal PDI-P yang Dinilainya Kerap Jadi Sasaran Kelompok Garis Keras

Salah satu agenda pertemuan yakni membahas perkembangan situasi Afghanistan setelah kelompok Taliban berkuasa.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI-P Hasto Kristiyanto berpendapat, partainya mendorong penguatan demokratisasi dan dukungan atas kebhinekaan sebagai strategi paling efektif untuk membendung gerakan radikalisme di mana pun berada.

"Kami konsisten untuk mendorong nasionalisme dengan semangat persamaan hak semua warga negara. Kami mengakui dan melihat bagaimana PDI-P mendorong modernasi," kata Hasto dalam keterangannya, Senin (6/9/2021).

Hasto mengaitkan kondisi Afghanistan dengan partainya yang kerap menjadi target kampanye negatif kelompok garis keras.

Padahal, kata Hasto, partainya teguh memegang Pancasila dan kebhinekaan. Namun, partainya tetap menjadi target dari kelompok garis keras.

"Namun, serangan itu justru membuktikan bahwa strategi paling efektif membendung gerakan radikalisme adalah dengan terus memperkuat demokratisasi dan dukungan atas kebhinekaan," ucap dia. 

Oleh karena itu, menurut dia, PDI-P memahami betul dampak kembalinya Taliban ke tampuk kekuasaan di Afghanistan.

Selain itu, pembicaraan antara DPP PDI-P dan Kedubes India membahas hal lain seperti e-voting hingga penanganan pandemi Covid-19.

Wakil Duta Besar India di Indonesia Basir Ahmad mengatakan, India sudah lama merencanakan dan membahas soal e-voting.

Untuk itu, ia mengundang jajaran DPP PDI-P jika hendak mempelajari soal e-voting dengan datang langsung ke India.

"Silakan berkunjung ke India," kata Basir.

Pembicaraan juga menyentuh isu Laut China Selatan dan militer.

Hasto mengatakan, India memiliki strategi yang menarik karena menjalin kerja sama militer, dengan Rusia dan Amerika Serikat (AS) sekaligus.

Dalam keterangan pers, Basir disebut tak banyak menjawab soal hubungan militer negaranya dengan Rusia dan AS.

Namun, Basir menekankan bahwa pihaknya justru ingin belajar ke Indonesia yang dinilainya bisa menyampaikan pesan dan posisi diplomasi yang jelas di dunia internasional.

"Indonesia selalu kami anggap sebagai partner strategis," ucap Basir.

Kemudian, pembicaraan masuk pada persoalan Covid-19. Baik Hasto maupun Basir sama-sama bercerita pengalaman menghadapi pandemi dan dampak terhadap perekonomian.

Basir mengatakan, India siap bekerja sama dengan Indonesia dalam menghadapi pandemi Covid-19, termasuk kemungkinan membangun pabrik manufaktur vaksin Covid-19 di Indonesia.

Hasto mengapresiasi hal tersebut dan menyatakan bahwa Indonesia selalu membuka diri untuk bekerja sama dengan India.

"Kami mendukung penguatan kerja sama Indonesia dan India," ucap Hasto.

https://nasional.kompas.com/read/2021/09/06/18155231/bertemu-wakil-dubes-india-hasto-cerita-soal-pdi-p-yang-dinilainya-kerap-jadi

Terkini Lainnya

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke