Salin Artikel

UPDATE 6 September: Sebaran 4.413 Kasus Baru Covid-19, Tertinggi di Jateng

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melaporkan penambahan 4.413 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Penambahan kasus baru itu tersebar di 34 provinsi.

Maka, hingga Senin (6/9/2021), total kasus Covid-19 di Tanah Air berjumlah 4.133.433 orang.

Menurut data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, penambahan tertinggi ada di Jawa Tengah sebanyak 751 kasus. Kemudian, disusul Jawa Barat dengan 405 kasus dan Jawa Timur dengan 361 kasus.

Sementara itu, secara kumulatif, kasus sembuh dari Covid-19 bertambah 13.049, sehingga totalnya menjadi 3.850.689 kasus.

Kemudian, ada penambahan 612 kasus kematian akibat Covid-19. Dengan demikian, pasien Covid-19 meninggal dunia jadi 136.473 jiwa.

Berikut ini sebaran penambahan kasus baru Covid-19 pada hari ini.

1. Jawa Tengah: 751 kasus

2. Jawa Barat: 405 kasus

3. Jawa Timur: 361 kasus

4. DKI Jakarta: 217 kasus

5. Bali: 208 kasus

6. DI Yogyakarta: 198 kasus

7. Sumatera Utara: 191 kasus

8. Kalimantan Timur: 189 kasus

9. Sulawesi Tengah: 183 kasus

10. Aceh: 164 kasus

11. Bangka Belitung: 154 kasus

12. Riau: 148 kasus

13. NTT: 131 kasus

14. Lampung: 130 kasus

15. Sulawesi Selatan: 109 kasus

16. Banten: 104 kasus

17. Kalimantan Selatan: 92 kasus

18. Kepulauan Riau: 81 kasus

19. Kalimantan Utara: 79 kasus

20. Kalimantan Barat: 78 kasus

21. Kalimantan Tengah: 68 kasus

22. Sumatera Selatan: 56 kasus

23. Sulawesi Utara: 52 kasus

24. NTB: 50 kasus

25. Sumatera Barat: 42 kasus

26. Jambi: 40 kasus

27. Papua: 38 kasus

28. Papua Barat: 21 kasus

29. Bengkulu: 19 kasus

30. Maluku: 19 kasus

31. Sulawesi Barat: 15 kasus

32. Gorontalo: 8 kasus

33. Maluku Utara: 7 kasus

34. Sulawesi Tenggara: 5 kasus

Total: 4.413 kasus

https://nasional.kompas.com/read/2021/09/06/17334081/update-6-september-sebaran-4413-kasus-baru-covid-19-tertinggi-di-jateng

Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke