Salin Artikel

Survei Indikator: Elektabilitas Prabowo 26,2 Persen, Disusul Ganjar dan Anies

Nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo duduk di urutan kedua dengan elektabilitas sebesar 20,8 persen sedangkan Gubernur DKI Jakarta ada di urutan ketiga dengan elektabilitas 15,5 persen.

"Tiga nama ini yang relatif tinggi dibanding nama-nama lain," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers, Rabu (25/8/2021).

Menurut Burhanuddin, elektabilitas Prabowo di atas belum cukup untuk dapat mengantongi kemenangan pada Pemilihan Presiden 2024 mendatang karena masih ada Ganjar dan Anies yang menyusul di bawahnya.

Lebih lanjut, Burhanuddin menyebut tren elektabilitas Prabowo mengalami peningkatan dibandingkan pada April 2021 sebesar 19,3 persen.

Burhanuddin menilai, hal itu tidak lepas dari tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo yang menurun pada periode survei kali ini.

"Meskipun Pak Prabowo secara formal telah masuk pemerintah tetapi persepsi publik masih dianggap sebagai tokoh yang berada di luar (pemerintahan)," kata Burhanuddin.

Di samping itu, Burhanuddin menyebut elektabilitas Ganjar juga meningkat dari 13,7 persen pada April 2021 menjadi 26,2 persen pada April 2021.

Menurut Burhanuddin, hal itu disebabkan oleh perseteruan antara Ganjar dan Ketua DPP PDI-P Bambang Wuryanto yang berdampak pada meningkatnya popularitas Ganjar.

"Waktu April tingkat kedikenalan ganjar itu 50-an persen. Survei kali ini naik jadi 69 persen karena drama itu, drama itu justru menjadi berkah buat Ganjar Pranowo," kata Burhanuddin.

Berikut hasil lengkap survei elektabilitas calon presiden yang dilakukanIndikator pada 30 Juli 2021-4 Agustus 2021 dengan jumlah responden sebanyak 1.220 orang.

Penerikan sampel menggunakan multistage random sampling. Survei ini memliki margin of error sekitar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Simulasi 15 Nama:

1. Prabowo Subianto (26,2 persen)

2. Ganjar Pranowo (20,8 persen)

3. Anies Baswedan (15,5 persen)

4. Ridwan Kamil (5,7 persen)

5. Sandiaga Uno (5,4 persen)

6. Agus Harimurti Yudhoyono (5,4 persen)

7. Khofifah Indar Parawansa (2,6 persen)

8. Mahfud MD (1,9 persen)

9. Gatot Nurmantyo (1,7 persen)

10. Erick Thohir (1,6 persen)

11. Tito Karnavian (1,3 persen) 12. Airlangga Hartarto (1,1 persen)

13. Muhaimin Iskandar (0,4 persen)

14. Puan Maharani (0,4 persen)

15. Budi Gunawan (0,1 persen)

Tidak tahu/tidak jawab (10 persen).

Simulasi 14 Nama:

1. Prabowo Subianto (26,4 persen)

2. Ganjar Pranowo (20,8 persen)

3. Anies Baswedan (15,4 persen)

4. Sandiaga Uno (5,6 persen)

5. Agus Harimurti Yudhoyono (5,5 persen)

6. Ridwan Kamil (5,0 persen)

7. Khofifah Indar Parawansa (3,0 persen)

8. Mahfud MD (2,0 persen)

9. Erick Thohir (1,8 persen)

10. Gatot Nurmantyo (1,6 persen)

11. Tito Karnavian (1,3 persen)

12. Puan Maharani (0,8 persen)

13. Budi Gunawan (0,5 persen)

14. Muhaimin Iskandar (0,1 persen)

Tidak tahu/tidak jawab (10,2 persen).

Simulasi 10 Nama:

1. Prabowo Subianto (27,8 persen)

2. Ganjar Pranowo (21,4 persen)

3. Anies Baswedan (14,8 persen)

4. Ridwan Kamil (6,9 persen)

5. Sandiaga Uno (6,1 persen)

6. Agus Harimurti Yudhoyono (6,1 persen)

7. Khofifah Indar Parawansa (3,2 persen)

8. Gatot Nurmantyo (1,8 persen)

9. Puan Maharani (1,1 persen)

10. Budi Gunawan (0,6 persen)

Tidak tahu/tidak jawab (10,4 persen)

https://nasional.kompas.com/read/2021/08/25/16452681/survei-indikator-elektabilitas-prabowo-262-persen-disusul-ganjar-dan-anies

Terkini Lainnya

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke