Salin Artikel

Walhi NTT Minta Pemerintah Fokus Prioritaskan Konservasi TN Komodo, Bukan Urusan Wisatanya

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Walhi NTT, Umbu Wulang Tanaamah Paranggi menilai, pemerintah seharusnya lebih fokus kepada perlindungan konservasi komodo di Taman Nasional (TN) Komodo dibandingkan pembangunan skala besar terkait pariwisata di sekitar habitat komodo tersebut.

“Boleh dibilang konservasinya ini yang dipremiumkan, yang harusnya premium itu konservasinya bukan urusan wisatanya,” kata Umbu Wulang saat dihubungi Kompas.com, Selasa (3/8/2021).

Secara khusus, Umbu Wulang mendesak pemerintah lebih mengutamakan upaya terpadu dan berkelanjutan terkait perlindungan ekosistem TN Komodo.

Apalagi, menurutnya, tantangan terhadap perlindungan Komodo makin hari makin serius.

Ia mengatakan, dalam 5 tahun terakhir, terjadi tantangan terkait perlindungan seperti pencurian anak komodo, pencurian mata rantai komodo, hingga penyelundupan terumbu karang.

“Artinya urusan-urusan beginilah yang harusnya jadi prioritas,” tutur dia.

Selain itu, Umbu Wulang juga menyoroti kurangnya sumber daya ahli dari NTT dalam rangka pengembangan habitat Komodo.

Ia menyoroti ketiadaan perguruan tinggi di wilayah NTT yang mempelajari ilmu terkait habitat dan ekosistem asal Komodo serta kurangnya ahli atau pakar setempat di bidang itu.

“Seharusnya, kita (warga NTT) yang punya habitatnya, kita (warga NTT) yang punya ekosistemnya, harusnya kan ahlinya kita, karena kita yang berkelindan secara tradisi kultural, ekositem dengan Komodo,” kata dia.

“Tapi kan kita tahu, di mana kampus di NTT atau ahli Komodo di NTT, ada tidak? Itu kan tidak ada,” imbuh Umbu Wulang.

Sebagai informasi, Taman Nasional Komodo tersebut merupakan bagian dari Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur ( NTT).

Salah satu kawasan yang akan mengalami perubahan desain secara signifikan adalah Pulau Rinca di Kabupaten Manggarai Barat.

Pulau habitat komodo ini akan disulap besar-besaran oleh pemerintah dan investor swasta sebagai destinasi wisata premium.

Pemerintah mengeklaim, proyek-proyek yang dikerjakan di TN Komodo tersebut tetap memprioritaskan aspek ekologi berkelanjutan bagi spesies komodo dan sosial bagi penduduk sekitar.

Polemik terkait proyek pembangunan pariwisata di sekitar Taman Nasional Komodo kembali menjadi sorotan setelah Komite Warisan Dunia Komite Warisan Dunia The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) melayangkan sejumlah permintaan kepada Pemerintah Indonesia.

Hal tersebut terungkap dalam dokumen Komite Warisan Dunia UNESCO bernomor WHC/21/44.COM/7B yang diterbitkan setelah konvensi online pada 16-31 Juli 2021.

Menurut Komite Warisan Dunia UNESCO, pembangunan proyek pariwisata di Taman Nasional Komodo oleh pemerintah Indonesia, berpotensi mengancam kelestarian kawasan tersebut.

Oleh karena itu, pihak pihak Komite Warian Dunia UNESCO meminta pemerintah Indonesia untuk menghentikan seluruh pembangunan proyek sementara hingga pemerintah Indonesia mengumpulkan revisi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang ditinjau oleh Uni Internasional Konservasi Alam (IUCN).

https://nasional.kompas.com/read/2021/08/03/18390621/walhi-ntt-minta-pemerintah-fokus-prioritaskan-konservasi-tn-komodo-bukan

Terkini Lainnya

Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya Sebagai Cagub DKI Jakarta

Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya Sebagai Cagub DKI Jakarta

Nasional
PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

Nasional
SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

Nasional
Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Nasional
Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Nasional
Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Nasional
Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Nasional
Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Nasional
Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke