Salin Artikel

Masih Terjadi Peningkatan Kematian, Satgas Covid-19 Minta Pemda dan Masyarakat Lakukan Ini

Oleh karenanya pemerintah daerah (pemda) dan masyarakat diharapkan dapat mendukung pencegahan potensi kematian akibat Covid-19.

"Masih terjadinya peningkatan kematian ini tentunya perlu untuk terus dievaluasi. Untuk itu penting dipahami bahwa kita semua dapat melakukan upaya terbaik untuk menekan angka kematian ini," ujar Wiku dalam keterangan pers secara virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (29/7/2021).

Wiku menjelaskan, pemda dapat selalu memantau kondisi RS di wilayah masing-masing.

Kemudian, pemda juga diminta melakukan antisipasi kenaikan kasus Covid-19 dengan memastikan ketersedian oksigen, obat-obatan, tempat tidur RS, dan tenaga kesehatan yang bertugas.

"Hal-hal tersebut dapat meningkatkan kecepatan dan ketepatan pelayanan sehingga kematian dapat dihindari," tegas Wiku.

Sementara itu untuk masyarakat bila masuk dalam golongan yang mengalami gejala Covid-19 sedang atau berat, berusia di atas usia 45 tahun, menderita komorbid dan atau tidak punya tempat memadai untuk isolasi mandiri kami mohon untuk tidak melakukan isolasi mandiri secara sendirian.

"Manfaatkanlah tempat isolasi terpusat yang tersedia oleh pemerintah di wilayah anda. Perawatan di tempat isolasi terpusat dipantau langsung tenaga kesehatan, baik tanda vitalnya, pola gejala, pola makan dan obata-obagan sehingga apabila terjadi perburukan bisa langsung ditangani," tambah Wiku.

Sebelumnya Wiku mengatakan, jumlah kematian akibat Covid-19 pada Juli 2021 ini menjadi yang tertinggi sepanjang pandemi.

Kematian akibat Covid-19 pada dua minggu terakhir bertambah lebih dari 1.000 setiap hari.

Bahkan pada 27 Juli 2021 lalu tercatat sebanyak 2.069 kematian dalam sehari.

Sementara itu sejak awal hingga 28 Juli 2021 tercatat sebanyak 30.168 kematian akibat Covid-19.

Wiku mengungkapkan, angka kematian ini sangat tinggi mengingat sebelumnya kematian tertinggi terjadi pada Juni lalu, yakni sebanyak 7.913 kematian.

Sementara itu, jumlah pasien meninggal dunia akibat Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah hingga Kamis (28/7/2021).

Tercatat ada penambahan pasien meninggal sebanyak 1.893 orang dalam 24 jam terakhir. sehingga total pasien meninggal selama pandemi adalah 90.552 orang.

Informasi tersebut diungkapkan oleh Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Kamis sore. Data juga bisa diakses melalui laman covid19.go.id.

https://nasional.kompas.com/read/2021/07/29/18415431/masih-terjadi-peningkatan-kematian-satgas-covid-19-minta-pemda-dan

Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke