Salin Artikel

UPDATE: Varian Delta di Indonesia Capai 897 Kasus

JAKARTA, KOMPAS.com - Data Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI menunjukkan adanya penambahan varian Delta di Indonesia sebanyak 95 kasus pada 24 Juli 2021.

Dengan penambahan tersebut, varian Delta di Indonesia mencapai 897 kasus. Jumlah tersebut tersebar di 21 provinsi di Indonesia.

Kasus varian Delta di Indonesia paling banyak bertambah di Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan penambahan sebanyak 36 kasus.

Kemudian disusul Jawa Barat sebanyak 26 penambahan, Jawa Tengah dengan 22 penambahan, DKI Jakarta 8 penambahan, dan Banten 3 penambahan.

i bawah ini Kompas.com rangkum sebaran varian Delta di Indonesia hingga 24 Juli 2021:

  1. Sumatera Utara: 20 kasus
  2. Kepulauan Riau: 1 kasus
  3. Sumatera Selatan: 8 kasus
  4. Bengkulu: 3 kasus
  5. Lampung: 3 kasus
  6. DKI Jakarta: 296 kasus
  7. Banten: 12 kasus
  8. Jawa Barat: 254 kasus
  9. Jawa Tengah: 154 kasus
  10. D.I Yogyakarta: 20 kasus
  11. Jawa Timur: 14 kasus
  12. Bali: 8 kasus
  13. Nusa Tenggara Barat: 16 kasus
  14. Nusa Tenggara Timur: 40 kasus
  15. Kalimantan Tengah: 4 kasus
  16. Kalimantan Utara: 8
  17. Kalimantan Timur: 13
  18. Sulawesi Barat: 1
  19. Sulawesi Selatan: 11
  20. Gorontalo: 1
  21. Papua: 10

Luhut ajak rakyat atasi varian Delta

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengajak masyarakat merapatkan barisan untuk mengatasi Covid-19 virus corona varian Delta di Indonesia.

"Saya berharap teman-teman sebangsa dan setanah air, ayo kita rapatkan barisan untuk kita bersama-sama mengatasi varian Delta ini, kita satu, kita akan bisa," ujar Luhut dalam konferensi pers, Minggu (25/7/2021).

Mengatasi varian Delta, kata Luhut, merupakan tanggung jawab bersama.

Dengan upaya penanganan secara bersama-sama, diharapkan pengendalian varian Delta dapat teratasi dengan baik.

"Ini adalah tanggung jawab kita semua, dan penanganan varian delta ini bisa dapat ditangani dengan baik dan ekonomi rakyat kecil bisa berjalan, yaitu berpulang pada kita semua," kata Luhut.

Luhut juga mengatakan, segala upaya yang dilakukan pemerintah merupakan usaha untuk menyelamatkan masyarakat.

"Ini dari kita untuk kita dan apa yang kita lakukan ini akan menyelamatkan juga semua kita," katanya.

https://nasional.kompas.com/read/2021/07/26/16320861/update-varian-delta-di-indonesia-capai-897-kasus

Terkini Lainnya

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke