Salin Artikel

Wapres: Keuangan Syariah Indonesia Duduki Peringkat 2 IFCI 2020

Ma'ruf mengatakan, hal tersebut menunjukkan bahwa ekonomi dan keuangan syariah Indonesia mengalami perkembangan.

"Laporan IFCI 2020 menyebutkan, dari 42 negara dunia yang disurvei terkait keuangan syariah, Indonesia menempati posisi kedua dengan skor 82,01 setelah Malaysia," ujar Ma'ruf di acara konferensi internasional dengan tema utama The Future of Islamic Capital Market: Opportunities, Challenges, and Way Forward secara daring, Kamis (15/7/2021).

"Keberhasilan Indonesia menduduki peringkat tersebut menunjukkan bahwa sektor ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat," kata dia.

Perkembangan tersebut, kata Ma'ruf, bahkan terjadi di tengah kondisi pandemi Covid-19.

Oleh karena itu, capaian tersebut dinilainya dapat menumbuhkan semangat optimisme dan keyakinan bagi seluruh pihak.

"Pemerintah, para stakeholder, investor, maupun pelaku usaha sektor ekonomi syariah untuk terus mengembangkan dan memajukan industri keuangan syariah di Indonesia," kata dia.

Selain itu, The State of the Global Islamic Economy Report 2020/2021 juga telah memposisikan ekonomi syariah Indonesia pada peringkat 4 dunia.

Peringkat tersebut naik dari peringkat semula 5 pada tahun 2019 dan peringkat 9 pada tahun 2018.

Posisi dan peringkat yang didapatkan Indonesia tersebut, kata Ma'ruf, dikarenakan Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk muslim terbesar di dunia.

Selain itu, potensi pasar global dan domestiknya juga besar.

"Oleh karena itu, Indonesia bercita-cita menjadi pemain utama dalam bidang ekonomi dan keuangan syariah," ucap dia.

https://nasional.kompas.com/read/2021/07/15/13462141/wapres-keuangan-syariah-indonesia-duduki-peringkat-2-ifci-2020

Terkini Lainnya

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke