Salin Artikel

4 Pendekatan Menakar Peluang 3 Kepala Staf Jadi Panglima TNI Menurut Andi Widjajanto

Sebagai informasi, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan memasuki purnatugas pada November 2021.

“Empat pendekatan yang bisa dipakai untuk menakar peluang 3 Kepala Staf Angkatan menjadi Panglima TNI,” kata Andi dalam webinar Diskusi Publik "Menakar Kandidat Panglima TNI: Peluang, Hambatan dan Tantangan Militer Indonesia", Rabu (7/7/2021).

Pendekatan pertama terkait pemilihan kandidat Panglima TNI adalah pendekatan rotasi.

Apabila, Presiden Joko Widodo menggunakan pendekatan ini, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono memiliki peluang yang lebih besar untuk terpilih.

Sebab, unsur dari Angkatan Laut sudah tidak pernah menjadi Panglima sejak Laksamana TNI Agus Suhartono. Agus menjadi panglima dalam kurun waktu 2010-2013.

Kedua, Andi mengungkapkan analisis soal pendekatan regenerasi yang mana jabatan Panglima TNI diserahkan ke yang lebih muda agar bisa mengawal Pemilu 2024.

Menurut Andi, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa merupakan lulusan 1987, sementara Yudo dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo dari angkatan 1988.

“Tapi tidak ada kandidat yang ideal. Jadi kalau dari pendekatan regenerasi tidak terlalu signifikan siapa yang dipilih, apakah Pak Andika, Pak Yudo atau Pak Fajar, karena tidak melampaui titik ideal satu kali pergantian sebelum pemilu terus bisa mengawal Pemilu 2024,” ungkap dia.

Pendekatan yang lain, menurut mantan sekretaris kabinet ini, Presiden bisa memilih panglima TNI yang sudah berpengalaman jadi komando operasi gabungan.

Andi menjelaskan, dalam pendekatan ini menganalisis kandidat Panglima TNI dari aspek jenjang karir para Kepala Staf Angkatan.

Berdasarkan pendekatan ini, Yudo dan Fadjar menjadi kandidat yang relatif ideal.

Sebab, keduanya sudah pernah menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) sebelum menjadi Kepala Staf Angkatan.

“Cuma Pak Yudo dan Pak Fajar dari tiga Kepala Staf Angkatan ini yang pernah menduduki jabatan tertinggi di komando operasi gabungan dalam struktur organisasi TNI,” tutur Andi.

Kemudian, Andi mengatakan pendekatan lainnya adalah stabilitas politik. Melalui pendekatan ini maka unsur Angkatan Darat yang dinilai cocok menjadi Panglima TNI sekaligus untuk mengawal tahapan pelaksanaan Pemilu 2024.

“Karena matra darat yang memang di masa orde baru dikembangkan sedemikian rupa menjadi jejaring teritorial yang punya doktrin sospol, doktrin kekaryaan dan seterusnya,” ujar dia.

“Kalau itu terjadi maka Pak Andika bisa menjadi Panglima TNI sampai November 2022, lalu Pak Jokowi dari Desember 2022 ke 2024, kalau pakai pendekatan stabilitas politik harus memilih Angkatan Darat lagi,” imbuh dia.

Selain itu, Andi menambahkan, apabila mempertimbangkan pandemi Covid-19, maka dibutuhkan Panglima dari unsur Angkatan Darat untuk mengatasi situasi pandemi.

Terlebih, pandemi belakangan ini masih menunjukkan kenaikan kasus harian serta penambahan varian virus baru.

“Kalau tentang pandemi saya langsung mengatakan yang dibutuhkn Angkatan darat siapaun itu, untuk mengatasi pandeminya,” ucap dia.

https://nasional.kompas.com/read/2021/07/07/22442181/4-pendekatan-menakar-peluang-3-kepala-staf-jadi-panglima-tni-menurut-andi

Terkini Lainnya

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke