Salin Artikel

[POPULER NASIONAL] Hanya Hasil PCR/Antigen dari 742 Lab yang Diakui untuk Naik Pesawat | Kasus Covid-19 di Indonesia Capai 2.345.018

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua berita terkait Covid-19 paling dicari di desk nasional Kompas.com pada Selasa 6 Juli 2021.

Pertama, soal hasil PCR atau antigen dari 742 lab yang diakui untuk naik pesawat. Kedua, mengenai kasus Covid-19 di Indonesia yang mencapai 2.345.018 orang. 

Dua berita ini juga masuk dalam deretan berita populer di desk nasional Kompas.com.

Berikut kami rangkum kembali paparannya untuk Anda:

Hanya hasil PCR/antigen dari 742 Lab yang diakui untuk naik pesawat

Mulai 12 Juli 2021, hanya hasil PCR/antigen dari laboraturium yang terafiliasi dengan Kementerian Kesehatan yang bisa digunakan sebagai syarat pelaku perjalanan udara.

Saat ini, ada 742 laboratorium yang telah terafiliasi dengan Kemenkes. Data dari hasil pemeriksaan swab PCR/antigen tersebut akan masuk dalam data new all record atau NAR dan terkoneksi dengan aplikasi Pedulilindungi.

Proses check-in dengan aplikasi Pedulilindungi ini akan diuji coba untuk penerbangan rute Jakarta-Bali dan Bali-Jakarta, mulai 5 hingga 12 Juli 2021.

Kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 2.345.018 orang

Data pemerintah pada Selasa 6 Juli 2021 pukul 12.00 WIB menunjukkan adanya tambahan 31.189 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Ini merupakan jumlah tertinggi kasus baru Covid-19 selama pandemi di Indonesia. Dengan begitu, jumlah pasien terkonfirmasi Covid-19 kini 2.345.018 orang.

Data yang sama menunjukkan adanya tambahan pasien Covid-19 yang sembuh sebanyak 15.863 orang. Total pasien yang sembuh kini berjumlah 1.958.553 orang.

Sedangkan kasus kematian bertambah sebanyak 728 orang. Total 61.868 orang yang meninggal dunia akibat Covid-19 di Indonesia. 

https://nasional.kompas.com/read/2021/07/07/07251811/populer-nasional-hanya-hasil-pcr-antigen-dari-742-lab-yang-diakui-untuk-naik

Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke