Megawati pun menyayangkan hal itu karena menurut dia berpolitik itu sesederhana mempertanyakan hal-hal yang dekat di kehidupan sehari-hari.
"Politik itu, apalagi kaum perempuannya, suka merasa tabu berpolitik, padahal saya bilang, kalau berbicara harga cabai, itu berpolitik," kata Megawati dalam acara Sarasehan Nasional "Indonesia Muda Membaca Bung Karno" yang ditayangkan akun YouTube Megawati Institute, Selasa (29/6/2021).
"Politik itu sebetulnya gampangnya pertanyaan, why. Why begini why begitu, mengapa begini mengapa begitu, maunya begini maunya begitu, that is politic. Gampang saja, enggak usah pakai ilmu-ilmu dulu, itu bahasa rakyat saya," ujar Megawati.
Oleh karena itu, Megawati mengajak agar kelompok perempuan berani berpolitik. Bahkan, ia menyebut para perempuan semestinya mencontoh dirinya yang memangku sejumlah jabatan di dunia politik.
Menurut Mega, jika dirinya bisa menjadi presiden, wakil presiden, ketua umum partai, serta anggota DPR, maka perempuan yang lain pun bisa mengikuti jejaknya.
"Jadi ibu-ibu please, tolong kaum perempuan itu, saya ingin, nah kalau saya bilang begini nanti yang enggak seneng sama saya bilang, 'bu itu muji-muji diri sendiri', no. Contoh saya, seorang perempuan bisa jadi presiden, wakil presiden, tiga kali (anggota) DPR, ketua umum partai sampai sekarang," kata Mega.
Di samping itu, Megawati juga menyayangkan masih adanya praktik kekerasan dalam rumah tangga dari suami kepada istrinya.
Ia juga mengaku pusing melihat berita-berita di televisi yang menbagarkan ada anak dibunuh oleh orangtuanya atau anak yang membunuh orangtuanya.
"Jadi kaum perempuan, aduh, kadang-kadang kita sendiri membuat kaum perempuan menjadi terhina. Bayangkan, kok mau ya digampar sama suami? Kalau saya sih enggak mau," kata ketua umum PDI Perjuangan (PDI-P) tersebut.
Ia pun meminta agar pihak suami atau laki-laki juga dapat menghormati perempuan atau pihak istri.
"Jadi jangan takut kaum perempuan itu. Nah lakinya juga nurut dong, karena enggak mungkin kalau ada matahari ada bulan, kalau ada ibu ada bapak, kalau ada istri ada suami, itu siapa pemberian kata-kata itu? Gusti Allah," ujar Mega.
https://nasional.kompas.com/read/2021/06/29/16462371/ajak-perempuan-berpolitik-megawati-contoh-saya-bisa-jadi-presiden