JAKARTA, KOMPAS.com - Situasi pandemi Covid-19 di Indonesia tampak semakin tak terkendali. Penularan Covid-19 jauh lebih masif daripada kenaikan kasus di bulan Januari seiring masuknya varian delta virus corona yang memiliki daya tular lebih cepat.
Tercatat selama empat hari terakhir, penambahan kasus harian Covid-19 di Indonesia mencatatkan rekor sebanyak tiga kali.
Catatan Kompas.com, rekor penambahan kasus harian terjadi pada Kamis (24/6/2021) sebanyak 20.574 kasus Covid-19.
Angka ini merupakan penambahan kasus harian tertinggi sejak kasus Covid-19 pertama kali terkonfirmasi pada 2 Maret 2020.
Penambahan tersebut menyebabkan, total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 2.053.995 kasus.
Rekor penambahan kasus harian Covid-19 sebelumnya terjadi pada Rabu (23/6/2021) yaitu sebanyak 15.308 kasus.
Kemudian, dua hari sebelumnya, penambahan kasus harian Covid-19 tertinggi terjadi pada Senin (21/6/2021) yaitu sebanyak 14.536 kasus.
Fakta tersebut diperparah dengan tingginya tingkat penularan (positivity rate) harian Covid-19 yang angkanya di atas ketentuan badan kesehatan dunia (WHO) yakni 5 persen.
Sejak 18 Juni, positivity rate harian sudah mencapai angka 17 persen. Namun angka itu didapat dari akumulasi hasil tes usap (polymerase chain reaction), tes cepat molekuler (TCM), dan tes antigen.
Padahal sebelumnya untuk menghitung positivity rate hanya dihitung dari jumlah orang yang dites dan yang terkonfirmasi positif dalam satu hari dengan menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR) dan TCM.
Dengan demikian pada 18 Juni positivity rate berdasarkan hasil tes usap dan TCM sebesar 45,3 persen. Angka itu didapat dari persentase jumlah orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 setelah dites dengan metode PCR dan TCM.
Adapun pada 18 Juni, jumlah orang yang dites menggunakan metode PCR dan TCM adalah 27.840 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 12.676 orang terkonfirmasi positif Covid-19.
Adapun pada 19 Juni positivity rate dari metode PCR dan TCM sebesar 37,47 persen. Lalu pada 20 Juni mencapai 42,27 persen.
Berikutnya pada 21 Juni mencapai 43,74 ersen. Esoknya pada 22 Juni angkanya melonjak menjadi 51,62 persen.
Selanjutnya pada 23-25 Juni berturut-turut selama tiga hari sebesar 49,07 persen, 44,37 persen, dan 36,19 persen.
Menyikapi fenomena lonjakan kasus Covid-19, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, situasi saat ini sudah hampir mendekati puncak pandemi setelah perode liburan pada akhir 2020.
"Situasi Covid-19 saat ini sudah hampir mendekati puncak pandemi pasca-periode libur akhir tahun lalu. Di mana kasus aktif saat ini mencapai 160.524 kasus, sedangkan kasus aktif tertinggi (sebelumnya) adalah 176.672 pada 5 Februari 2021," ujar Wiku.
Dia mengatakan, pada pekan ini perkembangan kasus positif Covid-19 secara nasional mengalami peningkatan yang sangat signifikan sebesar 42 persen.
Kenaikan ini telah berlangsung selama lima minggu berturut-turut dan mayoritas berasal dari provinsi-provinsi di Pulau Jawa.
"Penambahannya mencapai hampir dua kali lipat dibandingkan dengan minggu lalu," ucap Wiku.
Untuk itu, Wiku meminta pemerintah daerah (pemda) menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro secara benar guna menekan lonjakan kasus Covid-19.
Hal itu dapat dilakukan dengan mengintensifkan koordinasi hingga tingkat kecamatan, desa dan kelurahan.
"Satgas meminta agar mekanisme koordinasi dan pembagian peran dalam menjalankan PPKM Mikro dilakukan dengan benar dan seefektif mungkin," ujar Wiku.
"Dengan begitu, diharapkan selama satu minggu ini dapat terlihat adanya progress positif sebagai langkah pengendalian kasus Covid-19 di tingkat daerah," tutur Wiku.
https://nasional.kompas.com/read/2021/06/26/07000061/pandemi-covid-19-yang-kian-tak-terkendali-positivity-rate-versi-pcr-bisa