Salin Artikel

Epidemiolog Sebut Kenaikan Kasus Covid-19 di Indonesia Sudah Diprediksi

KOMPAS.com - Ahli Epidemiologi dari Universitas Indonesia Iwan Ariawan mengatakan bahwa peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia saat ini sebenarnya sudah diprediksi sebelumnya.

Bahkan, menurut dia, ada kemungkinan akan terus naik hingga akhir Juni 2021.

"Jadi, sudah bisa diperkirakan. Sudah kita duga ini akan naik sampai akhir bulan Juni," ujar Iwan kepada Kompas.com, Jumat (18/6/2021)

Iwan sudah memprediksi tren peningkatan ini sejak setahun yang lalu. Ia melihat ada peningkatan yang signifikan usai libur panjang seperti sebelumnya.

"Jadi kita sudah punya data setahun yang lalu. Kita sudah tahu kalau libur panjang orang kerumunan naik. Orang bergerak ke mana, kasusnya naik," ucap Iwan.

"Dan biasanya puncaknya akan kurang lebih satu bulan sejak puncak pergerakan penduduknya," kata dia.

Pemerintah menurut Iwan sebenarnya juga sudah mengetahui dan memprediksi akan adanya peningkatan kasus seperti saat ini usai libur Lebaran.

Namun, pemerintah sudah berusaha mencegahnya dengan membuat kebijakan dilarang mudik untuk mencegahnya penularan Covid-19.

Sayangnya, kata Iwan, kebijakan yang dibuat oleh pemerintah itu gagal. Hal ini dikarenakan banyaknya pemudik yang colong start sebelum waktu pelarangan mudik diberlakukan.

"Upaya kita melarang mudik gagal. Betul yang mudik itu berkurang karena penyekatan. Tapi kalau kita lihat datanya yang terjadi orang mudik lebih awal," kata dia.

Tapi, ini sudah terlanjur terjadi. Menurut dia, yang perlu dilakukan saat ini adalah membuat kebijakan baru untuk mencegah terjadinya peningkatan kasus kembali, seperti lockdwon atau Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Untuk menghindari lebih lagi kebijakannya harus jelas. Jelas tuh maksudnya gini kalau cepat mau nurunin kasus kita lakukan lockdwon atau PSBB," katanya.


Lockdown atau PSBB menurut Iwan dilakukan selama 14 hari dengan evaluasi. Bila hasil evaluasinya baik, lockdown atau PSBB dibehentikan. Begitu pun sebaliknya. 

Ia juga meminta pemerintah benar-benar mentaati kebijakan soal lockdown atau PSBB dengan tidak mengggelar acara negara atau pun acara pribadi sementara waktu misalnya.

Karena, jika pemerintah saja tidak taat terhadap, kata Iwan, bagaimana masyarakat juga bisa patuh terhadap kebijakan tersebut.

"Nanti masyarakat nilai kita lagi enggak boleh ngumpul. Tapi kok pejabat begitu bikin acara ulang tahun, bikin acara nikah anaknya. Kan message-nya jadi bingung," kata Iwan.

Oleh karena itu, pemerintah dan masyarajat diminta harus sama-sama bekerja sama untuk mengendalikan penularan Covid-19 ini. Pemerintah disarankan membuat kebijakan lockdown atau PSBB dengan pengawasan.

"Harus jelas pengawasannya. Masyarakat bisa bantu pengawasan. Tapi, kalau dari pihak pemerintah enggak ada yang ngawasi, ya percuma jadinya," ujar dia.

https://nasional.kompas.com/read/2021/06/18/14411161/epidemiolog-sebut-kenaikan-kasus-covid-19-di-indonesia-sudah-diprediksi

Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke