Menurut dia, dalam menyelesaikan persoalan itu harus ada kerja sama seluruh pihak baik secara nasional maupun internasional.
Hal tersebut disampaikan Ma'ruf di acara International Seminar on Quranic Studies yang digelar oleh PTIQ Jakarta, Selasa (1/6/2021) secara virtual.
"Pemerintah negara mana pun tidak akan mampu menyelesaikan berbagai persoalan kemanusiaan kontemporer yang dihadapi, tanpa bekerja sama dengan masyarakat internasional dan partisipasi masyarakatnya," kata dia.
Persoalan kemanusiaan kontemporer yang dimaksud adalah soal pelanggaran hak asasi manusia (HAM); kemiskinan dan keterbelakangan; penyakit menular (wabah); konflik, kekerasan dan perang, serta bencana dan kerusakan lingkungan hidup.
Sebagian besar permasalahan tersebut, kata dia terkait dengan problem yang mengancam jiwa, harta, dan harkat manusia.
Oleh karena itu, para pejabat publik dan seluruh elemen masyarakat harus turut berkontribusi sesuai kapasitasnya.
Baik sebagai individu, komunitas, lembaga legislatif, yudikatif, penegak hukum, pelaku usaha maupun kalangan akademis dan pendidikan.
"Demikian pula bagi Indonesia, kita semua harus bahu-membahu melakukan upaya-upaya untuk mengatasi persoalan-persolan tersebut," kata Ma'ruf.
Khususnya bagi umat Islam di Tanah Air, ujar dia, upaya-upaya yang telah dilakukan diharapkan semakin kuat dengan adanya legitimasi dan spirit Al Quran.
https://nasional.kompas.com/read/2021/06/01/21514261/wapres-penyelesaian-persoalan-kemanusiaan-kontemporer-harus-ada-kerja-sama