Salin Artikel

Cek Kedisiplinan ASN Pasca-libur Lebaran, Sekjen Kemenkumham Lakukan Sidak

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasca-libur hari raya Idul Fitri 1442 Hijriah, Sekjen Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Andap Budhi Revianto melakukan inspeksi mendadak (sidak) untuk mengecek kedisiplinan aparatur sipil negara (ASN).

"Saya ingin mengecek secara langsung kedisiplinan ASN di lingkungan Sekjen Kemenkumham. Sebab instruksi saya sebelum liburan kemarin jelas agar ASN tetap menjaga kinerja dan tingkatkan kedisiplinan," ujar Andap, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (17/5/2021).

Dalam sidak yang dilakukan tersebut, Andap menuturkan daftar hadir ASN di lingkungan Kemenkumham mencapi 80 persen.

Angka ini menurut Andap cukup tinggi, sebab 20 persen sisanya hanya absen karena sakit dan bekerja dari rumah work from home (WFH).

"Kertas laporan kehadiran yang saya terima, kehadiran ASN cukup tinggi, sekitar 80 persen. Sisanya sakit atau WFH," kata dia.

Andap menjelaskan, saat ini Kemenkumham masih menerapkan sistem WFH dan work from office (WFO) secara bergiliran.

Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan Kemenkumham.

"Khususnya mereka yang usianya di atas 46 tahun atau yang memiliki komorbid, kami beri keringanan untuk bekerja di rumah atau WFH," imbuhnya.

Selain mengecek kedisipilinan ASN di lingkungannya, Andap juga menggunakan momen sidak untuk menyapa para pegawai Kemenkumham pasca-libur Lebaran.

"Dengan sidak ini saya ingin melihat dan berinteraksi secara langsung dengan seluruh ASN sekaligus halal bi halal, saling maaf memaafkan," pungkasnya.

https://nasional.kompas.com/read/2021/05/18/05250051/cek-kedisiplinan-asn-pasca-libur-lebaran-sekjen-kemenkumham-lakukan-sidak

Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke