Netty mengatakan, kerumunan di pasar dan pusat perbelanjaan mesti jadi perhatian karena tempat tersebut ia nilai sering mengabaikan protokol kesehatan.
"Siapkan aparat yang cukup untuk mengatur, jangan sampai kerumunan dibiarkan. Kita tidak ingin panen kasus setelah Lebaran," kata Netty, dikutip dari situs resmi DPR, Jumat (7/5/2021).
Wakil Ketua Fraksi PKS itu mengatakan, animo masyarakat untuk berbelanja Lebaran tahun ini memang sagat besar dibandingkan tahun lalu.
Menurut Netty, hal tersebut tidak boleh dibiarkan bila belajar dari pengalaman di India yang mengalami peningkatan kasus Covid-19 secara drastis akibat adanya kerumunan.
"Salah satu pemicu lonjakan kasus di India adalah karena ribuan orang berenang dalam festival Kumbh Mela dan kondisi itu mirip dengan membludaknya pengunjung pasar dan mal di Tanah Air," kata dia.
Ia juga mengingatkan, pemerintah juga mesti mewaspadai potensi meningkatnya kegiatan wisata masyarakat saat libur Lebaran nanti.
"Pemerintah daerah harus kerja ekstra untuk mengawasi penerapan prokes. Ini harus benar-benar disiapkan jika kita tidak ingin adanya klaster-klaster wisatawan," kata Netty.
Seperti diketahui, sejumlah pasar dan pusat perbelanjaan dipadati pengunjung menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 mendatang.
Ramainya pasar dan pusat perbelanjaan dikhawatirkan dapat menyebabkan lonjakan kasus Covid-19.
Sebab, virus dapat menyebar dari satu pengunjung ke pengunjung lainnya, dan selanjutnya menyebar dari pengunjung ke orang-orang di lingkungan tempat tinggal mereka.
"Sama saja akan meruntuhkan hasil jerih payah kita mengendalikan Covid-19 yaitu berpeluang menimbulkan klaster baru," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.
https://nasional.kompas.com/read/2021/05/07/11040961/cegah-panen-kasus-covid-19-pemerintah-diminta-tertibkan-kerumunan-di-pasar