Salin Artikel

Sejumlah Fakta Penelusuran Varian Virus Corona B.1.1.7, B.1.617, dan B.1.351 di Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah tengah mewaspadai penambahan kasus Covid-19 dari penularan varian baru corona B.1.1.7 asal Inggris, B.1.617 asal India dan B.1.351 asal Afrika Selatan yang sudah terdeteksi masuk ke Indonesia.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, penemuan tiga varian virus Corona tersebut diketahui setelah dilakukan whole genome sequencing (WGS) terhadap sampel spesimen di 786 laboratorium.

"Kalau dibandingkan di akhir Desember itu kurang lebih hanya 140 spesimen, yang saat ini sudah sampai dengan angka 1.228 spesimen yang kita lakukan pemeriksaan genome sequencingnya," kata Nadia dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (4/5/2021).

13 kasus Covid-19 dari B.1.1.7

Nadia mengatakan, terjadi penambahan kasus Covid-19 dari penularan varian baru virus corona B.1.1.7 asal Inggris. Sebelumnya terdapat 10 kasus, kemudian kini bertambah 3 kasus baru sehingga total menjadi 13 kasus.

Adapun 3 kasus Covid-19 tersebut berasal dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang kembali dari Arab Saudi dan dua kasus lainnya dari warga negara Indonesia (WNI).

"Tiga pasien yang terinfeksi varian virus Corona dari UK tersebut dalam kondisi sehat," ujarnya.

Nadia menjelaskan, 13 kasus Covid-19 B.1.1.7 tersebar di lima provinsi yaitu Kabupaten Karawang (Jawa Barat) 4 kasus, Kota Balikpapan (Kalimantan Timur) 1 kasus, Palembang (Sumatera Selatan) 1 kasus.

Kemudian, di Tapin (Kalimantan Selatan) 1 kasus, Kota Medan dan Kota Tanjung Balai (Sumatera Utara) masing-masing 1 kasus dan Kota Bogor (Jawa Barat) 1 kasus.

Selain itu, Nadia menduga sudah terjadi transmisi lokal dari varian baru virus corona B.1.1.7 di Indonesia.

Sebab, dua kasus baru Covid-19 B.1.1.7 tidak berasal dari penularan kontak erat PMI, tetapi dari WNI.

"B.1.1.7 ini ada yang memang bukan berasal dari spesimen PMI sehingga tentunya kita menduga sudah ada transmisi lokal seperti di Kabupaten Karawang, Sumsel, Sumut dan Kalsel," ucapnya.

Dua kasus Covid-19 dari B.1.617 

Sementara itu, Nadia mengatakan, dua kasus Covid-19 dari B.1.617 sudah terdeteksi di dua wilayah di Indonesia yaitu satu kasus di DKI Jakarta dan satu kasus di Kepulauan Riau.

Nadia menjelaskan, seorang pasien merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan (nakes)

Ia mengatakan, kasus tersebut merupakan klaster keluarga. Nakes itu, lanjut Nadia, terkonfimasi positif Covid-19 setelah suami dan anaknya terinfeksi virus Corona.

Saat ini, kata Nadia, WNI berserta keluarganya sudah dinyatakan negatif Covid-19.

"WNI sakitnya itu awal April, sama kondisi tidak ada gejala yang berat, jadi hanya melakukan isolasi mandiri dan sudah negatif. Kemudian ini adalah klaster keluarga," ujarnya.

Nadia mengatakan, pelacakan atau tracing kasus kontak erat dari kasus positif Covid-19 tersebut tengah dilakukan Kemenkes untuk menekan angka penularan.

"Dan kita melakukan pelacakan kasus kurang lebih ada 20- 25 kasus kontak yang berhubungan dengan kasus positif B.1.617," ucapnya.

Kemudian, satu kasus Covid-19 dari B.1.167 lainnya berasal dari warga negara asing (WNA) asal India.

Nadia mengatakan, WNA asal India tersebut tengah menjalani perawatan di RS Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof. Dr. Sulianti Saroso dan dalam kondisi stabil.

Satu pasien Covid-19 dari B.1.351

Kemudian, seorang WNI yang terpapar Covid-19 dari penularan varian virus Corona B.1.351 merupakan pekerja pariwisata di Bali.

Nadia mengatakan, WNI tersebut meninggal dunia pada 16 Februari 2021, setelah mengalami gejala berat dan dirawat di salah satu rumah sakit di Bali.

Pasien tersebut diketahui positif Covid-19 berdasarkan pemeriksaan sampel pada 25 Januari 2021.

Adapun, Kemenkes belum dapat memastikan apakah varian virus Corona B.1.351 dan B.1.617 berasal dari imported case atau transmisi lokal.

Nadia mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pelacakan kontak erat setelah ditemukan sejumlah kasus dari varian baru virus corona tersebut.

Mengenal bahaya ketiga varian virus

Nadia mengingatkan agar masyarakat lebih waspada terhadap potensi penularan dari tiga varian baru virus corona itu.

Nadia menjelaskan, varian virus corona B.1.1.7 dan B.1.351 merupakan varian of concern (VoC) atau perhatian khusus oleh organisasi kesehatan dunia (WHO).

Dua varian ini harus diwaspadai karena memiliki karakteristik yang menyebabkan penularan lebih cepat.

"Memengaruhi tingkat keparahan penyakit dan yang tertular bergejala, lalu jadi berat dalam waktu singkat dan berujung kepada kematian," kata Nadia.

Adapun varian virus Corona asal Afrika Selatan, B.1.351 diduga dapat menurunkan efikasi vaksin Covid-19.

Sementara itu, varian virus Corona B.1.1.7 merupakan varian yang paling banyak dilaporkan terdeteksi dari berbagai negara.

WHO mencatat berbagai peningkatan kasus sampai 49% darinvarian B.1.1.7 yang bersirkulasi di Asia Tenggara.

Terakhir, varian mutasi ganda B.1.617 merupakan variant of interest (VoI) oleh WHO.

"Jadi belum menjadi VoC. Untuk VoI sendiri setidaknya ada enam hingga tujuh yang menjadi perhatian," tutur Nadia.

"Artinya, saat ini B.1.617 masih dilihat apakah memberikan kontribusi yang sama dengan varian lain, misalnya apakah seperti B.1.1.7," pungkasnya.

https://nasional.kompas.com/read/2021/05/05/07380931/sejumlah-fakta-penelusuran-varian-virus-corona-b117-b1617-dan-b1351-di

Terkini Lainnya

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Nasional
Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Nasional
Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Nasional
Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Nasional
Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Nasional
Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Nasional
Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke