Salin Artikel

Kemenkes: Klaster Tarawih, Bukber, Perkantoran, hingga Mudik Sumbang Kenaikan Kasus Covid-19

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi klaster tersebut di antaranya adalah klaster perkantoran, klaster buka puasa bersama (bukber), klaster tarawih, hingga klaster mudik.

Dan klaster baru ini turut berkontribusi dalam kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia beberapa pekan belakangan. 

"Beberapa minggu ini munculnya beberapa klaster mulai dari klaster perkantoran, klaster buka bersama, klaster tarawih di Banyumas, klaster mudik di Pati, dan klaster takziah di Semarang," ujar Nadia dalam konferensi pers Jumat (30/4/2021).

Menurut Nadia, kemunculan klaster tersebut tidak terlepas dari adanya kelalaian individu dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19.

Ia mencontohkan kelalaian pada klaster tarawih di Banyumas.

Nadia menjelaskan klaster itu terjadi setelah ada satu orang yang terpapar Covid-19. Orang tersebut, kata Nadia, tetap melakukan ibadah tarawih ke masjid meskipun telah positif Covid-19.

"Tentunya kelalaian kita dalam melaksanakan protokol kesehatan terutama saat melaksanakan ibadah tarawih berjemaah," ucapnya.

Kemudian, Nadia mengajak masyarakat lebih taat menggunakan protokol kesehatan saat melakukan aktivitas buka puasa bersama.

Ia menegaskan, aktivitas berbicara sambil buka puasa bersama berpotensi meningkatkan penularan Covid-19.

"Kembali kami ingatkan perhatikan protokol kesehatan. Pada prinsipnya, makan, berbicara pada saat makan bersama menjadi faktor yang sangat memungkinkan terjadinya penularan Covid-19," ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Nadia mengungkapkan ada tren kenaikan Covid-19 di bulan April 2021.

Berdasarkan data kasus konfirmasi Covid-19 dari Kemenkes, pada Rabu (28/4/2021) terdapat 5.241 penambahan kasus Covid-19.

Sementara itu, pada Kamis (29/5/2021), ada 5.833 kasus baru Covid-19.

"Artinya ada tambahan sebanyak 600 kasus. Nah ini tentunya kembali menjadi alarm kita," kata Nadia.

Lebih jauh, ia mengungkapkan ada pula tren kenaikan kematian pasien Covid-19 dan trend kenaikan jumlah rawat inap pasien Covid-19 di rumah sakit.

"Yang perlu menjadi catatan kita adanya peningkatan kasus kematian sebanyak 20 persen," ujarnya.

Menurutnya, ada sekitar 1,28 persen kenaikan pasien rawat inap di rumah sakit.

"Begitu juga dengan rawat inap di RS terjadi peningkatan sebanyak 1,28 persen," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, ada dua klaster takziah yang muncul dalam beberapa pekan ini, yaitu di Gunungkidul dan Semarang.

Di Gunungkidul, klaster itu bermula saat warga takziah ke salah seorang pasien yang belakangan dinyatakan positif Covid-19 selang beberapa hari setelah meninggal.

Dari ratusan warga yang takziah, tercatat ada 66 warga yang dinyatakan positif Covid-19.

Sementara klaster takziah di Semarang muncul sepekan setelah rombongan warga pulang takziah dari Temanggung dan sempat mampir ke Magelang.

Hal itu membuat, sebanyak 25 warga terkonfirmasi positif Covid-19 di RT 012/RW 001 Kelurahan Sampangan, Kecamatan Gajahmungkur, Semarang.

Sementara itu, muncul klaster shalat tarawih yang mengakibatkan 55 warga terpapar Covid-19 di Banyumas.

Awalnya, seorang jemaah diduga mengeluh sakit, tapi tetap mengikuti shalat tarawih berjemaah di masjid. Jemaah tersebut mengira hanya sakit biasa.

Kemudian, muncul juga klaster perkantoran dalam beberapa waktu belakangan ini. Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta merilis jumlah kantor yang ditutup akibat adanya kasus Covid-19.

Dari periode 11 Januari hingga 26 April 2021, diketahui jumlah perusahaan atau perkantoran yang ditutup sementara sebanyak 2.114.

https://nasional.kompas.com/read/2021/05/03/18520311/kemenkes-klaster-tarawih-bukber-perkantoran-hingga-mudik-sumbang-kenaikan

Terkini Lainnya

Jokowi: Kota Masa Depan Harus Ramah Pejalan Kaki, Disabilitas dan Perempuan

Jokowi: Kota Masa Depan Harus Ramah Pejalan Kaki, Disabilitas dan Perempuan

Nasional
Laporan BPK 2021: Ada Data Pensiunan Ganda di Tapera, Saldo Rp 3,3 M Jadi 6,6 M

Laporan BPK 2021: Ada Data Pensiunan Ganda di Tapera, Saldo Rp 3,3 M Jadi 6,6 M

Nasional
Ormas Keagamaan Kelola Tambang: Atur Pertanggungjawaban Kesalahan Pengelolaan

Ormas Keagamaan Kelola Tambang: Atur Pertanggungjawaban Kesalahan Pengelolaan

Nasional
Indonesia Usulkan Makan Siang Gratis jadi Program Satgas Global Melawan Kelaparan dan Kemiskinan

Indonesia Usulkan Makan Siang Gratis jadi Program Satgas Global Melawan Kelaparan dan Kemiskinan

Nasional
Laporan BPK 2021: Tapera Tak Kembalikan Uang Ratusan Ribu Peserta Senilai Rp 567 M

Laporan BPK 2021: Tapera Tak Kembalikan Uang Ratusan Ribu Peserta Senilai Rp 567 M

Nasional
Mundur sebagai Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahajoe Sampaikan Terima Kasih ke Jokowi

Mundur sebagai Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahajoe Sampaikan Terima Kasih ke Jokowi

Nasional
KPU Dianggap Bisa Masuk Jebakan Politik jika Ikuti Putusan MA

KPU Dianggap Bisa Masuk Jebakan Politik jika Ikuti Putusan MA

Nasional
Ketika Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri ...

Ketika Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri ...

Nasional
KPU Diharap Tak Ikuti Putusan MA Terkait Usia Calon Kepala Daerah

KPU Diharap Tak Ikuti Putusan MA Terkait Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Adam Deni Hadapi Sidang Vonis Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Hari Ini

Adam Deni Hadapi Sidang Vonis Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Hari Ini

Nasional
Pentingnya Syarat Kompetensi Pencalonan Kepala Daerah

Pentingnya Syarat Kompetensi Pencalonan Kepala Daerah

Nasional
Nasihat SBY untuk Para Pemimpin Setelah 2014

Nasihat SBY untuk Para Pemimpin Setelah 2014

Nasional
Dulu Jokowi Tak Setujui Gibran Jadi Cawapres, Bagaimana dengan Kaesang pada Pilkada Jakarta?

Dulu Jokowi Tak Setujui Gibran Jadi Cawapres, Bagaimana dengan Kaesang pada Pilkada Jakarta?

Nasional
[POPULER JABODETABEK] Pedagang Pelat Mengaku Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu | Warga Sebut Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah

[POPULER JABODETABEK] Pedagang Pelat Mengaku Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu | Warga Sebut Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah

Nasional
[POPULER NASIONAL] Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur | Tugas Baru Budi Susantono dari Jokowi

[POPULER NASIONAL] Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur | Tugas Baru Budi Susantono dari Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke