Salin Artikel

PKS dan Nasdem Sepakat Politik Polarisasi Harus Diakhiri

“Kami Nasdem dan PKS menyepakati dari pengalaman dan sejarah politik, riwayat kontestasi demokrasi yang panjang di Indonesia agar dampak-dampak negatif, seperti polarisasi dan pembelahan masyarakat pada saat kontestasi demokrasi diakhiri,” kata Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johnny Gerard Plate saat jumpa pers, di Jakarta, Jumat (30/4/2021) seperti ditulis Antara.

Menurut Johnny, PKS dan Partai NasDem sepakat bahwa komunikasi politik yang konstruktif merupakan cara terbaik mencegah adanya polarisasi antarkelompok masyarakat.

“Baik itu saat pemilihan kepala daerah, pemilihan presiden, bahkan pemilihan legislatif harus bisa kami membangun komunikasi yang konstruktif,” kata Johnny menegaskan.

Johnny mengatakan, pertemuan PKS dan Partai Nasdem, merupakan salah satu cara membangun komunikasi politik yang cair antarpartai politik. 

Dia juga menyebut bahwa kedua parpol sepakat pertemuan seperti ini perlu terus dilakukan. 

Komunikasi politik yang cair, kata Johnny, dapat menjadi media mencari jalan keluar permasalahan bangsa. Terlepas dari perbedaan orientasi politik kedua parpol.

Seperti diketahui, PKS merupakan satu dari sejumlah parpol yang memutuskan untuk tidak bergabung di pemerintahan. Sementara Nasdem menjadi salah satu partai yang mengusung pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. 

Dalam kesempatan yang sama, Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengatakan polarisasi atau perpecahan antarkelompok hanya akan menggerus kualitas demokrasi di Indonesia.

“Kami sangat mendukung agar supaya ke depan dalam perpolitikan terjadi perpolitikan yang semakin kualitas peningkatan demokrasinya terjadi, sehingga tidak terpolarisasi yang kemudian jadi beban berkepanjangan dalam kehidupan demokrasi bangsa,” kata Syaikhu menegaskan.

Presiden PKS turut menjelaskan Indeks Demokrasi Indonesia sebagaimana dilaporkan oleh The Economist Intelligence Unit (EIU), pada awal tahun ini, cukup mengkhawatirkan.

Karena itu, adanya pertemuan-pertemuan yang membangun antarpartai politik, kata Syaikhu, bertujuan meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia.

“Sebagaimana yang pernah dirilis The Economist Intelligence Unit bahwa Indonesia masuk dalam cacat demokrasi. Mudah-mudahan ke depan bisa diperbaiki dan ditingkatkan secara bertahap,” kata dia menambahkan.

Laporan Indeks Demokrasi 2020 The Economist Intelligence Unit menunjukkan Indonesia menempati peringkat ke-64 dengan skor 6.3, turun dari 6.48 pada periode sebelumnya.

Skor itu merupakan angka Indeks Demokrasi terendah Indonesia dalam 14 tahun terakhir.

https://nasional.kompas.com/read/2021/04/30/22301591/pks-dan-nasdem-sepakat-politik-polarisasi-harus-diakhiri

Terkini Lainnya

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke