Salin Artikel

UPDATE: Sebaran 4.345 Kasus Baru Covid-19, Tertinggi di DKI Jakarta

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melaporkan penambahan 4.345 kasus Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Hingga Sabtu (3/4/2021), total pasien Covid-19 di Tanah Air berjumlah 1.527.524 orang. Penambahan kasus baru itu tersebar di 32 provinsi.

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, penambahan tertinggi ada di DKI Jakarta sebanyak 1.098 kasus, diikuti Banten dengan 910 kasus.

Sementara itu, secara kumulatif, pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh bertambah 5.197 orang, sehingga jumlahnya menjadi 1.366.214 orang.

Kemudian, ada penambahan 91 kasus kematian akibat Covid-19. Dengan demikian, pasien Covid-19 meninggal dunia jadi 41.242 orang.

Hingga hari ini, pemerintah telah memeriksa 12.876.662 spesimen Covid-19 dari 8.623.081 orang yang diambil sampelnya.

Kasus Covid-19 telah berdampak pada 510 kabupaten/kota di 34 provinsi.

Berikut ini sebaran penambahan kasus baru Covid-19, Sabtu (3/4/2021).

1. DKI Jakarta: 1.098

2. Banten: 910

3. Jawa Barat: 360

4. Jawa Tengah: 274

5. Jawa Timur: 230

6. Kalimantan Selatan: 154

7. Bali: 141

8. Kalimantan Timur: 138

9. DI Yogyakarta: 118

10. Riau: 116

11. Kalimantan Tengah: 90

12. Sumatera Barat: 86

13. Bangka Belitung: 83

14. Sumatera Utara: 64

15. Kalimantan Utara: 62

16. Kepulauan Riau: 56

17. Sulawesi Selatan: 54

18. Kalimantan Barat: 49

19. Lampung: 44

20. Sumatera Selatan: 39

21. Jambi: 32

22. NTT: 30

23. NTB: 21

24. Papua: 21

25. Gorontalo: 19

26. Papua Barat: 15

27. Sulawesi Tengah: 14

28. Sulawesi Utara: 11

29. Aceh: 6

30. Bengkulu: 6

31. Maluku: 3

32. Sulawesi Barat: 1

Total: 4.345 kasus

https://nasional.kompas.com/read/2021/04/03/17465481/update-sebaran-4345-kasus-baru-covid-19-tertinggi-di-dki-jakarta

Terkini Lainnya

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke