Salin Artikel

Jokowi Pastikan Pengobatan Korban Ledakan di Katedral Makassar Dijamin Negara

Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam keterangan pers-nya yang disiarkan channel YouTube Sekretariat Presiden, Minggu sore.

"Untuk para korban yang luka-luka, negara menjamin semua biaya pengobatan dan perawatan para korban," tegas Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga mengajak masyarakat untuk mendoakan para korban agar segera sembuh.

Korban adalah beberapa orang petugas keamanan dan jemaat gereja. Mereka rata-rata mengalami luka di bagian leher, dada, muka, tangan dan kaki.

"Kita mendoakan agar segera diberikan kesembuhan," kata Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga meminta masyarakat agar tetap tenang dalam menjalankan ibadah.

Jokowi mengatakan, masyarakat tak perlu khawatir karena negara telah menjamin keamanan umat beragama untuk beribadah tanpa takut.

Dengan demikian, masyarakat pun diharapkan tetap tenang dan khusuk melaksanakan ibadahnya.

"Seluruh aparat negara tak akan membiarkan tindakan terorisme semacam ini," ucap dia.

Dari Mabes Polri, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan, sebanyak 14 orang terluka akibat ledakan di pintu masuk Gereja Katedral Makassar. 

Korban adalah beberapa orang petugas keamanan dan jemaat gereja. Mereka rata-rata mengalami luka di bagian leher, dada, muka, tangan dan kaki.

Di lokasi kejadian, polisi juga menemukan potongan tubuh manusia yang diduga pelaku. 

Pelaku yang berjumlah dua orang diperkirakan beraksi dengan mengendarai sepeda motor.

Mereka juga dilaporkan sempat memaksa masuk ke gereja sebelum menjalankan aksinya.

Saat ini pihak kepolisian dengan melibatkan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri masih terus menyelidiki dan menginvestigasi kasus tersebut lebih dalam.

https://nasional.kompas.com/read/2021/03/28/15480081/jokowi-pastikan-pengobatan-korban-ledakan-di-katedral-makassar-dijamin

Terkini Lainnya

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke