Suharyo mengatakan peristiwa tersebut tidak hanya melukai umat Katolik, namun juga seluruh masyarakat Indonesia.
"Ledakan bom bunuh diri yang terjadi di halaman Gereja Katedral Makassar tidak hanya melukai umat Katolik, tetapi seluruh bangsa Indonesia dan kemanusiaan," jelas Suharyo pada Kompas.com, Minggu (28/3/2021).
Maka Suharyo berharap bahwa kejadian ini dapat membuat persatuan antar masyarakat di Indonesia semakin kuat.
"Semoga peristiwa ini terus mendorong kita semua untuk tanpa lelah berusaha membangun persaudaraan sejati di antara sesama warga bangsa," terangnya.
Terkait penanganan kasus, Suharyo meminta seluruh masyarakat dan umat Katolik untuk mempercayakan proses penyelidikan pada aparat berwenang.
"Selebihnya kita percaya penanggung jawab keamanan akan menangani masalah ini sebaik-baiknya dan melindungi seluruh warga bangsa," pungkasnya.
Sebagai informasi Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono menyebutkan bahwa ledakan di depan Gereja Katedral Makassar dilakukan oleh dua orang terduga pelaku.
Kedua pelaku lanjut Argo, menggunakan sepeda motor matic dengan plat nomor polisi DT 5948 MD.
Argo menyebut peristiwa ini menyebabkan 14 korban luka-luka.
"Jadi ada 14 korban yang sekarang masih dalam perawatan, yang sedang ditangani oleh dokter dan mudah-mudahan segera kembali yang sakit-sakit ringan," terangnya.
https://nasional.kompas.com/read/2021/03/28/14033271/bom-bunuh-diri-di-katedral-makassar-kardinal-suharyo-semoga-peristiwa-ini