Menurut dia, Kemenkes masih menanti hasil uji klinis secara keseluruhan terhadap anak-anak sebelum memutuskan apakah akan menggunakan vaksin ini untuk vaksinasi kepada anak-anak atau tidak.
"Kita tunggu dulu hasil uji klinis dan kajian Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) serta rekomendasi dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), " ujar Nadia saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (25/3/2021).
Sebelumnya diberitakan, perusahaan farmasi asal China, Sinovac telah mengumumkan bahwa vaksin Covid-19 mereka aman dan efektif untuk anak-anak usia 3-17 tahun.
Hal tersebut berdasarkan data awal dari uji klinis yang mereka lakukan baru-baru ini.
Drektur Medis Sinovac Gang Zeng mengatakan, uji klinis tahap awal dan menengah dengan lebih dari 550 subyek menunjukkan, vaksin tersebut akan memicu respons kekebalan.
Dua penerima vaksin mengalami demam tinggi sebagai respons terhadap vaksin, satu anak berusia 3 tahun, dan yang lainnya berusia 6 tahun.
“Sementara subyek uji coba lainnya mengalami gejala ringan,” kata Zeng dalam siaran pers, Senin (22/3/2021).
“Menunjukkan bahwa vaksin itu aman dan akan menghasilkan respons imun yang berpotensi berguna terhadap SARS-CoV-2, tentu sangat disambut baik,” kata Eng Eong Ooi, seorang profesor di sekolah Kedokteran Duke NUS, Singapura, yang ikut memimpin pengembangan vaksin Covid-19.
Namun, dia mengatakan, data yang dipresentasikan kepada publik oleh perusahaan belum cukup untuk memberikan jawaban yang pasti atas temuan tersebut.
https://nasional.kompas.com/read/2021/03/25/06224281/sinovac-sebut-vaksinnya-aman-untuk-anak-kemenkes-tunggu-rekomendasi-idai-dan