Salin Artikel

Muchtar Pakpahan di Mata Kerabat, Konsisten Perjuangkan Hak Buruh dan Rakyat Kecil

JAKARTA, KOMPAS.com - Kiprah Muchtar Pakpahan dalam dunia pergerakan buruh masih membekas dalam ingatan para kerabatnya.

Sejumlah kerabat mengenal Muchtar sebagai sosok yang penuh perjuangan hingga akhir hayatnya.

"Sejak mahasiswa, saya sudah baca berita tentang perjuangan Bang Muchtar untuk buruh, dan hingga akhir hayatnya tetap berjuang untuk buruh, khususnya mengkritisi UU Cipta Kerja," ucap Koordinator Advokasi BPJS Watch Timboel Siregar kepada Kompas.com, Senin (22/3/2021).

Pendiri sekaligus Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) periode 1992-2003 itu meninggal karena kanker, di Rumah Sakit Siloam Semanggi, Jakarta, Minggu (21/3/2021), sekitar pukul 22.30 WIB.

Menurut Timboel, Muchtar merupakan sosok ideal dalam dunia pergerakan buruh.

Ia menilai Muchtar konsisten dalam memperjuangkan hak buruh di akar rumput, di sisi lain aktif dalam dunia akademisi sebagai profesor.

"Saya pernah melakukan riset tentang SBSI sekitar tahun 2005. Responden yaitu kalangan buruh menyatakan Bang Muchtar senang berdiskusi langsung ke akar rumput, bertemu di sekretariat atau rumah buruh, tidak di hotel-hotel. Bang Muchtar konsisten dalam perjuangannya untuk membela buruh," katanya.

Kekaguman terhadap sosok Muchtar juga dilontarkan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal.

Menurut Said, Muchtar adalah tokoh yang peduli kaum buruh dan rakyat kecil.

Baginya, Muchtar merupakan tokoh buruh pertama di Orde Baru yang berani mendirikan organisasi buruh secara independen.

"Berkali-kali dipenjara dan berkali kali pula hendak dibunuh, tetapi kecintaannya kepada kaum buruh dan rakyat kecil tidak surut. Dia konsiten dalam berjuang agar kaum buruh berhasil menggapai kesejahteraan," tegas Said dalam keterangan tertulis.

Negara "welfare state" sejahtera, lanjut Iqbal, adalah cita-cita Muchtar Pakpahan. Cita-cita perjuangan ini akan selalu dikenang dan dilanjutkan kaum buruh.

"Semoga amal budi baik Bang Muchtar Pakpahan diterima Tuhan Yang Maha Esa. Di tengah engkau menderita penyakit kanker, tetapi hati, pikiran, dan tindakanmu terus berjuang untuk kaum buruh," terang Said.

"Selamat jalan, Bang..." pungkas Said.

Muchtar lahir di Bah Jambi II, Tanah Jawa, Simalungun, Sumatra Utara pada 21 Desember 1953.

Setelah mengakhiri kebersamaan dengan SBSI, ia sempat mendirikan Partai Buruh Sosial Demokrat pada 2003.

Pada 2010, ia menanggalkan partai tersebut dan mengalihkan konsentrasi di firma hukum, Muchtar Pakpahan Associates dan menjadi pengajar di Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia (UKI).

https://nasional.kompas.com/read/2021/03/22/12284141/muchtar-pakpahan-di-mata-kerabat-konsisten-perjuangkan-hak-buruh-dan-rakyat

Terkini Lainnya

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Yakin 'Presidential Club' Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin "Presidential Club" Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke