Salin Artikel

Jadi Pejabat Negara Aktif Tertua, Wapres Ma'ruf Amin Lebih Bersyukur

Di antara para pejabat lainnya saat ini, Ma'ruf yang lahir di Kota Tangerang pada 11 Maret 1943 tercatat sebagai pejabat aktif tertua di Tanah Air.

Ia terpilih sebagai Wakil Presiden mendampingi Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 2019 lalu pada usia ke-76.

Pada usianya yang ke-78 tahun, memang tidak ada pesan khusus yang disampaikan Ma'ruf kepada para pejabat aktif Indonesia saat ini.

Namun dalam mencapai usia tersebut, Ma'ruf lebih bersyukur atas segala hal.

"Memang kemarin ulang tahun Pak Ma'ruf yang ke-78, saat ini beliau memang pejabat tertua, yang lain mungkin tidak ada, bahkan yang 70 pun tidak banyak. Makanya beliau ketika ulang tahun lebih bersyukur," ujar Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi kepada Kompas.com, Jumat (12/3/2021).

Sebuah syukuran kecil yang dihadiri oleh sanak keluarga pun digelar di kediaman dinas, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (11/3/2021).

Dalam acara tersebut, kata Masduki, suasana yang dibangun lebih religius dan tidak formal sehingga Wapres Ma'ruf menyampaikan pesan-pesan kepada keluarganya.

Ia mengatakan, Ma'ruf menyampaikan bahwa yang paling penting besarnya bukan soal umur panjang atau tidak panjang.

Sebab Ma'ruf menilai bahwa yang paling penting itu adalah keberkahan dalam umur.

Jika berkah, kata dia, walaupun tidak panjang umur akan ada manfaat yang diberikan kepada orang lain, begitu pun sebaliknya.

"Dalam konteks pejabat, saya kira uraian beliau sangat tepat bagaimana agar pejabat semuanya di bawah Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf betul-betul usianya diberkati. supaya bisa bermanfaat untuk banyak orang. Apalagi kalau pejabat abdi negara dan abdi rakyat," lanjut Masduki.

Selain itu, Ma'ruf juga menyampaikan harapannya di usia ke-78 dengan membacakan hadist yang memiliki makna bahwa orang paling baik di antara kamu itu adalah orang yang umurnya panjang dan amalnya baik.

Ketika sudah mencapai umur itu, kata dia, bagaimana amal-amalnya ke depan bisa baik dan bermanfaat untuk orang lain.

Masduki mengatakan, pada hari ulang tahunnya itu, Ma'ruf Amin juga mendapat banyak kiriman bunga dan kue dari para pejabat di Tanah Air.

Hal yang sama juga terjadi pada hari ulang tahun Ma'ruf tahun sebelumnya.

Adapun Ma'ruf Amin merupakan wakil presiden tertua dalam sejarah Indonesia.

Saat merayakan ulang tahunnya yang ke-76 sebelum dilantik sebagai Wapres, Ma'ruf sempat berkelakar bahwa meski berusia 76 tahun, jiwanya masih 40 tahun.

Pada kesempatan lainnya, Ma'ruf juga sering membandingkan usianya dengan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad yang menjabat dalam usia 93 tahun.

Saat itu Ma'ruf mengatakan bahwa umurnya belum setua Mahathir.

"Kalau soal tua, saya masih lebih muda dari Mahathir. Umurnya 93 tahun saat jadi perdana menteri, kalau saya kan belum sampai. 80 tahun saja belum," kata Ma'ruf. 

"Kalau yang 93 berani jadi perdana menteri, kenapa saya yang belum 80 tidak berani jadi wapres?" tambah dia.

Apabila diurutkan dari wapres pertama Indonesia, Mohammad Hatta. Ia dilantik saat berusia 43 tahun.

Bahkan para wapres yang mendampingi Presiden ke-2 Soeharto rata-rata berusia 58-61 tahun saat dilantik.

Mereka adalah Hamengkubuwono IX (61 tahun), Adam Malik (61 tahun), Umar Wirahadikusuma (59 tahun), Sudharmono (61 tahun), Try Sutrisno (58 tahun), dan BJ Habibie (62 tahun).

Begitu pun saat Megawati Soekarnoputri menjadi wakil presiden, ia dilantik saat berusia 52 tahun yang disusul oleh Hamzah Haz yang dilantik pada usia 61 tahun.

Sementara Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono memiliki dua wapres, yakni Jusuf Kalla yang menjadi wapres pada usia 62 tahun dan Boediono yang berusia 66 tahun.

https://nasional.kompas.com/read/2021/03/12/11523141/jadi-pejabat-negara-aktif-tertua-wapres-maruf-amin-lebih-bersyukur

Terkini Lainnya

Pakar Bicara Kesamaan Pola Putusan MA dan MK, Terganjal Syarat Pencalonan

Pakar Bicara Kesamaan Pola Putusan MA dan MK, Terganjal Syarat Pencalonan

Nasional
Momen Jokowi Ngemal di Sumsel, Ajak Bocah Makan 'Snack' di Mejanya

Momen Jokowi Ngemal di Sumsel, Ajak Bocah Makan "Snack" di Mejanya

Nasional
Pansel Capim KPK: Komposisi Dianggap Bermasalah, Diingatkan Jangan Loloskan Calon Titipan

Pansel Capim KPK: Komposisi Dianggap Bermasalah, Diingatkan Jangan Loloskan Calon Titipan

Nasional
Perkuatan Komando dan Interoperabilitas di Kawasan Laut China Selatan

Perkuatan Komando dan Interoperabilitas di Kawasan Laut China Selatan

Nasional
Penguntitan Jampidsus Dianggap Selesai, Anggota Densus Tidak Disanksi

Penguntitan Jampidsus Dianggap Selesai, Anggota Densus Tidak Disanksi

Nasional
Pansel Capim KPK 2024-2029 Didominasi Unsur Pemerintah

Pansel Capim KPK 2024-2029 Didominasi Unsur Pemerintah

Nasional
Putusan MA Miliki Modus Sama dengan Putusan MK, Kali Ini Karpet Merah untuk Kaesang?

Putusan MA Miliki Modus Sama dengan Putusan MK, Kali Ini Karpet Merah untuk Kaesang?

Nasional
Perludem: Putusan MA Keliru, Mencampur Aduk Syarat Calon dan Calon Terpilih

Perludem: Putusan MA Keliru, Mencampur Aduk Syarat Calon dan Calon Terpilih

Nasional
Pemerintah Arab Saudi Perketat Jalur Masuk Mekkah, Antisipasi Jemaah Haji Ilegal

Pemerintah Arab Saudi Perketat Jalur Masuk Mekkah, Antisipasi Jemaah Haji Ilegal

Nasional
Bawaslu Minta Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Tertib Cuti

Bawaslu Minta Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Tertib Cuti

Nasional
Soroti Politik Uang pada Pilkada, Bawaslu: Saat Patroli Tiarap, Begitu Ditinggal Marak Lagi

Soroti Politik Uang pada Pilkada, Bawaslu: Saat Patroli Tiarap, Begitu Ditinggal Marak Lagi

Nasional
Polri Anggap Kasus Penguntitan Jampidsus Sudah Selesai

Polri Anggap Kasus Penguntitan Jampidsus Sudah Selesai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Kaesang Bisa Maju Usai MA Ubah Aturan Batas Usia Calon Gubernur | Panglima TNI Diminta Tarik Pasukan dari Kejagung

[POPULER NASIONAL] Kaesang Bisa Maju Usai MA Ubah Aturan Batas Usia Calon Gubernur | Panglima TNI Diminta Tarik Pasukan dari Kejagung

Nasional
Tanggal 3 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tak Mau Buru-buru Bersikap soal Putusan MA, Demokrat: Kita Pelajari Dulu

Tak Mau Buru-buru Bersikap soal Putusan MA, Demokrat: Kita Pelajari Dulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke