Salin Artikel

Komnas Perempuan Minta Revisi UU ITE Lindungi Perempuan Korban Kejahatan Siber

Mariana menjelaskan, berdasarkan data Komnas Perempuan, kasus kekerasan berbasis gender di ruang siber meningkat hampir tiga kali lipat di sepanjang tahun 2020.

Secara detail, terdapat 241 kasus kekerasan berbasis gender di ruang siber pada 2019. Angka ini meningkat menjadi 940 kasus pada 2020.

"Kami merekomendasikan supaya ada kebijakan yang betul-betul melindungi aturan tentang internet dan segala hal yang berdimensi online. Atau seperti UU ITE kalau memang akan direvisi penting memasukan perlidungan pada korban kekerasan berbasis gender melalui siber ini," ucap Mariana kepada Kompas.com, Rabu (10/2/2021).

Mariana menjelaskan bahwa kekerasan berbasis gender di ruang siber yang paling sering dilakukan adalah penyebaran konten intim yang dilakukan pelaku untuk mengitimidasi korban, yakni perempuan.

“Biasanya itu penyebaran konten intim di sosial media untuk tujuan intimidasi pada perempuan. Jadi perempuan dipermalukan agar mau menurut pada pelakuknya. Ini banyak terjadi pada perempuan di usia produktif,” tutur Mariana.

Dalam data Komnas Perempuan, peningkatan kasus kekerasan perempuan juga terjadi pada kasus dispensasi perkawinan anak.

Pada 2019 terdapat 23.126 kasus perkawinan anak. Angka ini mengalami peningkatan secara signifikan pada 2020 menjadi 64.221 kasus.

"Di masa pandemi Covid-19 ini kasus perceraian memang berkurang, tapi di sisi lain kenapa perkawinan malah semakin banyak. Artinya banyak orang tua menikahkan anaknya di usia muda yang kami tidak ketahui faktornya apa," kata dia.

Mariana menuturkan, kebanyakan faktor perkawinan anak terjadi karena beberapa alasan, salah satunya adalah perkawinan di usia muda.

"Mungkin karena kehamilan yang tidak diinginkan di usia anak, karena mungkin untuk mencegah rasa malu, atau daripada berzina mereka dinikahkan," ucapnya.

https://nasional.kompas.com/read/2021/03/10/11051521/komnas-perempuan-minta-revisi-uu-ite-lindungi-perempuan-korban-kejahatan

Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke