Salin Artikel

Donor Plasma Konvalesen, Doni Monardo: Tidak Menyeramkan

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengungkapkan bahwa donor plasma konvalesen bagi penyintas Covid-19 tidak menyeramkan.

Doni mengungkapkan hal itu usai dirinya menyumbangkan plasmanya pada Senin (1/3/2021).

"Tidak menyeramkan," ujar Doni dalam tayangan kanal Youtube BNPB, Senin (1/3/2021) sore.

"Tidak ada efek samping," sambung dia.

Ia menyebut bahwa donor plasma konvalesen tidak berbeda jauh dengan donor darah pada umumnya.

Menurutnya, yang membuat donor konvalesen sedikit berbeda hanya terletak pada kelengkapan peralatannya saja.

Selebihnya, nyaris tidak ada yang berbeda.

"Tapi kalau yang lainnya menurut saya sih sama saja. Tidak ada yang menyolok dan sudah diperiksa semua, tensi juga bagus," kata Doni.

Di samping itu, mantan Danjen Kopassus tersebut juga mengajak para penyintas Covid-19 untuk bersama-sama menyumbangkan plasmanya.

Dengan donor plasma tersebut, lanjut Doni, maka akan banyak nyawa pasien Covid-19 yang kini tengah menjalani perawatan bisa disembuhkan.

"Jadi besar harapan saya kepada semua pihak yang menjadi penyintas Covid-19 secara sukarela bersedia menjadi pendonor," terang Doni.

"Karena, dengan donor kita akan bisa lebih banyak nyawa penderita yang sekarang sedang dirawat untuk bisa sembuh," sambung dia.

Plasma konvalesen sendiri diambil dari orang yang pernah menderita Covid-19 dan digunakan untuk terapi penyembuhan mereka yang positif Covid-19.

Doni sebelumnya pernah mengumumkan jika dirinya positif Covid-19 pada 23 Januari 2021.

Selanjutnya, Doni pun menjalani perawatan intensif dan dinyatakan sembuh pada 12 Februari 2021.

https://nasional.kompas.com/read/2021/03/01/17110711/donor-plasma-konvalesen-doni-monardo-tidak-menyeramkan

Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke