Laporan itu disampaikan Mahfud dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2021 di Istana Negara, Senin (22/2/2021).
"Beberapa wilayah masih tetap terjadi karhutla. Misalnya di Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, NTT dan Papua," ujar Mahfud.
"Beberapa kejadian karhutla di awal 2021 bulan Januari hingga saat ini terjadi di berbagai daerah terutama di Aceh ada tiga kejadian, Sumatera Utara sembilan kejadian, Riau 29 kejadian, " lanjutnya menjelaskan.
Kemudian, di Kepulauan Riau empat kejadian, Jambi dua kejadian, Sumatera Selatan lima kejadian, Kalimantan Barat 52 kejadian, Kalimantan Tengah 12 kejadian, Sulawesi Tenggara 20 kejadian dan Papua ada satu kejadian.
Lebih lanjut Mahfud menjelaskan, berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kondisi La Nina di Indonesia diperkirakan terjadi secara moderat.
Artinya, seluruh wilayah Indonesia diperkirakan masih berpotensi mendapatkan curah hujan dengan kategori menengah tinggi pada Maret dan April 2021.
Adapun pada Juni sampai Agustus 2021 sebagian besar wilayah Indonesia seperti Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan dan Papua Selatan mendapatkan curah hujan dengan kategori menengah-rendah.
Sementara itu, pada Agustus sampai September 2021 sebagian wilayah Indonesia di selatan garis khatulistiwa seperti Sumatera Selatan, Lampung, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Sulawesi Selatan dan Papua Selatan diperkirakan mendapatkan curah hujan kategori menengah rendah.
Merujuk kepada perkiraan BMKG ini, Mahfud menyebut wilayah-wilayah itu perlu mendapat perhatian lebih.
"Wilayah-wilayah tersebut perlu mendapat atensi lebih di samping provinsi-provinsi yang secara historis memang rawan karhutla, " tambah Mahfud.
https://nasional.kompas.com/read/2021/02/22/20231861/mahfud-sebut-135-kejadian-karhutla-sejak-januari-2021-kalbar-terbanyak