Salin Artikel

Mahfud Ungkap Saat Ini Pemerintah Tengah Fokus pada 3 Hal Ini...

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkapkan, pemerintah saat ini tengah fokus menjalankan refocusing anggaran melalui tiga konsentrasi utama.

"Satu penanggulangan Covid-19 yang sudah menjadi pandemi global," ujar Mahfud dalam acara Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Kamis (4/2/2021).

Hingga Rabu (3/2/2021), kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Tanah Air mencapai 1.111.671 kasus.

Sementara, angka kesembuhan mencapai 905.665 kasus dan angka kematian akibat Covid-19 sebanyak 30.770 kasus.

Mahfud menyebut pemerintah mempunyai fokus besar terhadap penanggulangan Covid-19.

"Itu fokus pertama yang harus kita hadapi dan anggaran juga banyak ke sana," kata Mahfud.

Fokus kedua yang dijalankan pemerintah saat ini, ungkap dia, mengenai pemulihan ekonomi nasional.

Pemulihan ekonomi nasional terutama terhadap pemberdayaan pelaku ekonomi kecil, salah satunya adalah pelaku usaha makanan.

Menurutnya, pelaku usaha makanan sangat penting bisa bertahan, di samping pelaku usaha obat-obatan yang memang sangat dibutuhkan.

"Karena kata para ahli, termasuk ahli kesehatan sekalipun, obat (yang) juga harus ada, adalah makan. Bukan hanya obati pandemi, kalau endak makan sakit juga. Sebab itu, ekonomi harus tumbuh dan terus dijaga kita semua," terang dia.

Selanjutnya, fokus utama yang dikerjakan pemerintah adalah menjaga stabilitas di tengah masyarakat.

"Seperti pemberian bansos," jelas Mahfud.

Untuk itu, imbuh Mahfud, kementerian dan lembaga saat ini diharapkan bisa menyesuaikan penggunaan anggaran yang ada.

"Pimpinan kementerian/lembaga untuk bisa menyesuaikan dan memggunakan anggaran serta mendukung hal tersebut secara bertanggung jawab dalam mewujudkan good and clean government," ucap dia.

https://nasional.kompas.com/read/2021/02/04/14320851/mahfud-ungkap-saat-ini-pemerintah-tengah-fokus-pada-3-hal-ini

Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke