Salin Artikel

Keterisian Tinggi, Wisma Atlet Minta Kemenkes Tambah Tenaga Medis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Sekretariat RSD Covid-19 Wisma Atlet, Kolonel Laut (K) dr RM Tjahja Nurrobi mengatakan, pihaknya telah memprediksi akan terjadi lonjakan kasus Covid-19 setelah liburan akhir tahun.

Ia mengatakan, saat ini tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit darurat Wisma Atlet lebih dari 80 persen.

"Di Wisma Atlet sendiri saat ini sudah kapasitasnya melebihi 80 persen per hari ini. Tadi malam kita menerima kasus baru sebanyak 350 orang dan yang pulang 185 orang," kata Nurrobi dalam diskusi bertajuk 'Kesiapan Rumah Sakit Tangani Pasien Covid-19', Jumat (22/1/2021).

Nurrobi mengatakan, apabila pasien Covid-19 terus meningkat maka pihaknya akan mempersiapkan Wisma Atlet Pademangan yakni Tower 8, 9, dan 10

"Kita akan menyiapkan Wisma Atlet yang di Pademangan yaitu Tower 8, 9, bahkan Tower 10. Dan ini sudah kita siapkan sejak saat ini," ujarnya.

Akan tetapi, Nurrobi mengatakan, meski pihaknya telah menyiapkan tempat tidur bagi pasien Covid-19, kebutuhan terhadap tenaga medis masih dibutuhkan.

Ia mengatakan, pihaknya sudah meminta Kementerian Kesehatan untuk menambah tenaga medis di RS Darurat Wisma Atlet.

"Kita mintakan dari Kementerian Kesehatan untuk menambah. Saat ini kita jumlah personil yang ada di wisma atlet itu sekitar 2.600 terdiri dari medis dan non medis, memang SDM ini menjadi salah satu yang harus kita waspadai," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Koordinator RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Mayjen TNI Tugas Ratmono mengatakan, saat ini tingkat keterisian hunian di Wisma Atlet mencapai 82,73 persen karena adanya lonjakan kasus Covid-19 setelah libur Natal dan tahun baru.

"Hunian saat ini kita mencapai 82,73 persen. Jadi pasien kami saat ini adalah 4.959, dari bed yang kita siapkan 5.994. Tinggal 1.035 bed yang ada," kata Tugas dalam talkshow BNPB, Senin (18/1/2021).

Menurut dia, keterisian kamar di Wisma Atlet meningkat setelah liburan.

"Memang betul jadi ini dua minggu terjadi satu peningkatan kasus. Waktu itu hunian kira-kira 60 persen. Saat ini kan jadi 80 persen. Jadi kira-kira 20 persen melonjaknya itu," ujar dia.

Berkaca pada peningkatan kasus, Tugas mengatakan, pihaknya sudah mengantisipasinya dengan mengubah fungsi Wisma Atlet Kemayoran untuk merawat pasien Covid-19 bergejala dari sebelumnya merawat pasien tanpa gejala.

Sementara itu, untuk pasien Covid-19 tanpa gejala dialihkan ke Wisma Atlet Pademangan Tower 8 dan 9.

Di sisi lain, Tugas mengatakan bahwa pihaknya sudah mengantisipasi sejumlah peralatan untuk digunakan merawat pasien bergejala berat, misalnya penyiapan ICU transisi hingga 20 bed, dan intermediate car unit (IMCU) sebanyak 94 bed.

Kemudian, ia menekankan bahwa penambahan tenaga medis juga dilakukan seiring adanya lonjakan kasus.

https://nasional.kompas.com/read/2021/01/22/12481221/keterisian-tinggi-wisma-atlet-minta-kemenkes-tambah-tenaga-medis

Terkini Lainnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke