Salin Artikel

Doni Monardo: Angka Kesembuhan Covid-19 Turun 2,75 Persen dalam Satu Bulan Terakhir

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo mengatakan, angka kesembuhan Covid-19 mengalami penurunan sebesar 2,75 persen, sejak 10 November sampai 10 Desember 2020

"Pada 10 November angka sembuh berada posisi 84,57 persen. Namun saat ini menurun sebanyak 2,75 persen sehingga menjadi 81,82 persen," kata Doni dalam konferensi pers Kaleidoskop Kebencanaan 2020 secara virtual, Selasa (29/12/2020).

Berdasarkan hal tersebut, Doni meminta, masyarakat memiliki kesadaran kolektif untuk berupaya menekan kasus Covid-19 dengan mematuhi protokol kesehatan.

Ia mengingatkan, sebesar 80 persen angka kematian akibat Covid-19, berasal dari kelompok-kelompok rentan

"Sebesar 80 -85 persen kematian Covid-19 dari kelompok rentan seperti kelompok komorbid, lansia. Untuk itu mari kita lindungi keluarga kita dan melindungi keluarga kita semua," ujarnya.

Selain itu, Doni mengatakan, pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung hampir 10 bulan ini, belum diketahui kapan akan berakhir.

Akan tetapi, menurut Doni, selama hampir 10 bulan, pihaknya mampu menekan kasus aktif Covid-19 sebesar 12,12 persen pada 10 November 2020.

"Ketika kasus sudah mengalami peningkatan terutama tepatnya akhir September yang lalu, kita mampu menekan kasus aktif tersebut sampai ke posisi diangka 12,12 persen tepatnya pada 10 November," ucap Doni.

Lebih lanjut, Doni mengajak, ketua RT dan RW untuk meningkatkan kerja sama dalam upaya memitigasi penularan Covid-19.

"Saya ajak RT, RW tingkatkan lagi kerja sama dalam posko membentuk posko adalah upaya untuk melakukan mitigasi," pungkasnya.

https://nasional.kompas.com/read/2020/12/29/15255111/doni-monardo-angka-kesembuhan-covid-19-turun-275-persen-dalam-satu-bulan

Terkini Lainnya

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke