JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya tak menampik masih maraknya penyebaran atau penyelundupan narkoba di tengah pandemi Covid-19 di Jakarta dan sekitarnya.
Hal itu disebabkan para tersangka agaknya menilai ada kelemahan pada polisi di tengah situasi pandemi Covid-19.
"Ada kemungkinan mereka anggap kita (polisi) ada kelemahan. Tapi di sini tidak ada (kelemahan)," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan, Kamis (24/12/2020).
Padahal, kata Yusri, polisi terus melakukan antisipasi terhadap penyebaran narkoba terlebih disituasi pandemi Covid-19 di Jakarta dan sekitarnya.
"Kami Polda dengan tim khusus Mabes Polri terus bekerja di lapangan melakukan profilling, karena memang Kapolda sampaikan zero narkoba untuk Jakarta," kata Yusri.
Yusri mengakui kalau aparat kepolisian saat ini tengah gencar melakukan operasi kemanusiaan dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19.
Namun, polisi juga tetap melakukan pencegahan narkoba yang mencoba masuk ke Jakarta dengan menurunkan sejumlah peraonel di lapangan.
"Operasional tetap bekerja sesuai dengan petunjuk dan anggota masih tersebar di lapangan, karena takutnya ada indikasi mereka melihat petugas sibuk tangani Covid-19," katanya.
Sebelumnya, Tim gabungan Mabes Polri dan Polda Metro Jaya menangkap 11 tersangka yang masuk dalam sindikat narkoba.
Para tersangka yang merupakan jaringan Timur Tengah itu ditangkap di kawasan Petamburan, Tanah Abang, pada Selasa (22/12/2020) malam.
Penangkapan para tersangka itu bermula dari informasi yang diterima polisi tentang peredaran narkoba.
Polisi yang melakukan penyelidikan dari informasi tersebut berhasil menangkap sindikat narkoba jaringan internasional.
Dari pengungkapan itu, polisi mengamankan 196 paket sabu dengan berat sekitar 201 kilogram.
Diduga sabu yang memiliki nilai Rp 156 miliar itu akan diedarkan menyambut perayaan natal dan tahun baru di Jakarta dan sekitarnya.
Polisi mendapati kode dengan angka 555 pada setiap paket sabu. Diduga sabu itu diedarkan dengan hasiknya untuk membiayai jaringan teroris di Timur Tengah.
Hingga kini, penyidik masih mendalami keterangan 11 tersangka guna mengetahui kaitan dengan jaringan terorisme di Indonesia.
https://nasional.kompas.com/read/2020/12/24/11051681/marak-penyelundupan-narkoba-saat-pandemi-covid-19-polisi-mereka-anggap-ada