Salin Artikel

Epidemiolog: Berhasil Tangani Pandemi adalah Kunci Pemulihan Ekonomi

Sehingga, menurutnya, vaksin hanya salah satu cara dari penanganan pandemi, bukan merupakan kunci atau senjata pamungkas dari pemulihan ekonomi.

"Padahal yang betul adalah penanganan pandemi yang berhasil itu kunci untuk boom, pemulihan ekonomi. Jadi kuncinya di sana," kata Pandu dalam diskusi virtual, Sabtu (19/12/2020).

Menurut dia, banyak negara-negara yang sudah pulih ekonominya tanpa vaksin. Hal tersebut karena negara-negara itu juga sudah berhasil menangani pandemi Covid-19.

Oleh karenanya, katanya, yang harus dilakukan saat ini adalah mengendalikan pandemi dengan semua cara.

"Australia sudah ekonominya pulih kembali. Jadi banyak negara-negara yang sudah berhasil menekan penularan dan ekonominya bisa pulih kembali," ujarnya.

Pandu mengambil contoh Wuhan yang diketahui sebagai daerah yang pertama kali ditemukan pandemi pada Desember 2019, justru saat ini sudah kembali pada kehidupan normal, tanpa pandemi.

Wuhan, kata dia, mampu berhasil menangani pandemi dan memulihkan ekonomi tanpa vaksin.

"Jadi janganlah dikaitkan bahwa vaksin itu satu-satunya cara mengatasi pandemi. Nah, kuncinya di sana. Jadi kita semua termakan oleh pendapat atau anggapan atau karena kegagalan kita menangani pandemi sehingga kita semua bersandar ekonomi kita terhadap adanya vaksin," jelas dia.

Padahal, lanjutnya, butuh waktu agar vaksin itu sendiri mampu mengendalikan pandemi.

Ia menerangkan, ada berbagai tahapan yang harus dilalui vaksin hingga sampai ke tangan masyarakat (vaksinasi).

Lebih jauh, ia juga berpendapat bahwa vaksinasi bukanlah proses yang mudah dilakukan.

Di bidang wabah, Pandu juga menjelaskan bahwa vaksin hanya bagian kecil atau termasuk dalam pencegahan sekunder.

"Sementara pencegahan primernya dalam mengatasi pandemi ya tetap lakukan testing, pelacakan kasus, dan kemudian penduduk mempunyai perilaku mengurangi potensi penularan yaitu 3M," imbuhnya.

Seperti diketahui bersama, vaksin Covid-19 asal China yaitu Sinovac sudah tiba di Tanah Air sejak Minggu (6/12/2020).

Vaksin Sinovac tiba dengan 1,2 juta dosis. Kehadirannya diharapkan sejumlah pihak untuk mengatasi pandemi.

Adapun Indonesia telah bekerja sama dengan Sinovac untuk melakukan uji klinis tahap ketiga di Bandung Jawa Barat.

Kerja sama tersebut melibatkan tim dari Universitas Padjadjaran dan PT Bio Farma.

Selain dengan Sinovac, Indonesia juga menjalin komitmen pengadaan vaksin dengan perusahaan biofarmasi lainnya, yakni Sinopharm yang bekerja sama dengan G42 di Uni Emirat Arab, CanSino, dan AstraZeneca.

https://nasional.kompas.com/read/2020/12/19/12574451/epidemiolog-berhasil-tangani-pandemi-adalah-kunci-pemulihan-ekonomi

Terkini Lainnya

Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke