Salin Artikel

NU: China Berhasil Kendalikan Pandemi Covid-19, Indonesia Masih Fluktuatif

Berdasarkan pengamatannya di 6 negara berpenduduk terbesar di dunia, baru China yang berhasil mengendalikan pandemi.

"Hanya China yang praktis wabahnya terkendali. Adapun lima negara lainnya termasuk Indonesia, masuk dalam situasi wabah yang fluktuatif," kata Syahrizal dalam Webinar Forum Kesehatan Nusantara bertajuk "Vaksin Covid-19 dan Prioritas Vaksinasinya" Jumat (18/12/2020).

Ia berpendapat, enam negara tersebut juga merupakan negara-negara yang menaruh harapan besar pada vaksin Covid-19.

Menyoal Indonesia, Syahrizal menilai, dari pemeriksaan spesimen per 1 juta penduduk, baru bisa mencapai 23.000 spesimen.

"Bahkan kita masih di bawah Pakistan yaitu 27.000," ujar dia. 

Menurut dia, apabila Indonesia menggunakan kapasitas uji spesimen setara India dan Brazil masing-masing 113.000 dan 120.000, kemungkinan saat ini kasus di Tanah Air sudah mencapai 3 juta kasus.

Namun, dia mengatakan bahwa Indonesia memiliki keterbatasan di dalam pemeriksaan uji spesimen.

Syahrizal menyayangkan adanya sikap pemerintah yang ingin menghemat tes spesimen.

Padahal, berdasarkan pengamatannya, Indonesia menjadi yang paling rendah uji spesimennya dari 6 negara berpenduduk terbesar di dunia,

"Saya kira tidak pas saat ini, di mana ketika saat kita berada dalam situasi pemeriksaan spesimen masih rendah. Apalagi kalau kita tahu positivity rate-nya dari spesimen yang diperiksa berapa yang positif, itu juga positivity rate-nya masih sangat tinggi di atas 15 persen, bahkan dilaporkan 18 persen," papar dia.

Jika diurutkan dari enam negara penduduk terbesar di dunia per 16 Desember 2020, China terdaftar telah melakukan uji spesimen per satu juta penduduk sebanyak 111.000, India 113.000, Amerika Serikat 677.000, Indonesia 23.000, Pakistan 27.000, dan Brazil 120.000.

Sebelumnya, Ketua Satuan Tigas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta dinas kesehatan masing-masing provinsi, kabupaten, dan kota menghemat pengadaan tes usap (swab PCR).

Ia mengatakan, pengadaan tes usap semestinya mengacu pada ketentuan Badan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni 1.000 orang per 1 juta penduduk dalam 1 pekan.

Rencana tersebut ia utarakan karena di lapangan ditemukan provinsi yang dalam sepekan jumlah tes usapnya melebihi ketentuan WHO.

Menurut dia, semestinya pengadaan tes usap yang terpenting memenuhi standar WHO dan sisanya dihemat untuk mengantisipasi wabah Covid-19 yang belum diketahui kapan akan selesai.

“Mungkin sekitar 7.000-10.000 per pekan (di tiap provinsi), tetapi kenyataannya DKI hari ini sudah mencapai 90 (90.000) pemeriksaan. Ini tolong harus ada asas penghematan. Jangan dihamburkan pemeriksaan yang tidak sesuai dengan target yang ada,” kata Doni dalam rapat koordinasi penanganan Covid-9 secara virtual, minggu (13/12/2020) malam.

https://nasional.kompas.com/read/2020/12/18/13024011/nu-china-berhasil-kendalikan-pandemi-covid-19-indonesia-masih-fluktuatif

Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPGĀ 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPGĀ 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke