Masdalina mengatakan, penerapan protokol kesehatan itu dapat dilakukan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan menggunakan sabun.
"3M tetap harus kita lakukan karena itu secara efiden sudah diakui mampu mencegah dengan lebih mudah walaupun terkadang sulit bagi kita untuk melakukan itu," ujar Masdalina dalam diskusi di Graha BNPB, Selasa (8/12/2020).
Masdalina juga mengungkapkan, kehadiran vaksin tak serta-merta membuat masyarakat melupakan kewajibannya untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.
Menurutnya, kehadiran vaksin tersebut sekadar untuk melakukan pencegahan terhadap penularan virus corona.
"Jadi vaksin adalah salah satu cara untuk mencegah, bukan berarti dengan adanya vaksin melupakan protokol kesehatan yang sudah kita lakukan hampir selama 10 bulan ini," terang Masdalina.
Sementara itu, Kasubbid Tracking Satgas Penanganan Covid-19, Kusmedi Priharto menekankan, masyarakat tak boleh abai terhadap protokol kesehatan, sekalipun sudah ada vaksin.
"Justru sekarang kita harus siap, bagaimana caranya kita hidup berdampingan dengan Covid-19 itu sendiri," ungkap dia.
Pemerintah Indonesia sendiri melalui PT Bio Farma membeli 3 juta dosis vaksin Covid-19 dari Sinovac.
Dengan kedatangan sebanyak 1,2 juta vaksin Covid-19 tersebut, masih tersisa 1,8 juta vaksin yang belum datang.
Rencananya, jumlah tersisa tersebut akan datang pada akhir Desember 2020 atau awal Januari 2021.
https://nasional.kompas.com/read/2020/12/09/11422871/vaksin-covid-19-tiba-masyarakat-diminta-untuk-tetap-3m