Saat ini, bursa calon pengganti Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis sedang ramai dibicarakan. Diketahui, Idham akan memasuki masa pensiun pada akhir Januari 2021.
"Semua punya kesempatan yang sama sepanjang memenuhi kriteria yang ditentukan," ungkap Benny dalam program AIMAN yang ditayangkan KompasTV, Senin (30/11/2020) malam.
Benny menuturkan, Kompolnas bertugas memberi pertimbangan kepada presiden terkait pengangkatan dan pemberhentian kapolri.
Maka dari itu, Kompolnas pun akan mengumpulkan data dan menggodok nama pati Polri yang memenuhi syarat untuk diajukan ke presiden.
Sejumlah hal yang menjadi pertimbangan adalah calon Kapolri harus berpangkat komisaris jenderal atau berbintang tiga serta rekam jejak selama karirnya.
Namun, Benny mengungkapkan, agama yang dianut seorang calon Kapolri tidak menjadi pertimbangan. Sebab, UU Polri tak mengatur perihal agama yang dianut Kapolri.
"Dengan lahirnya UU Kepolisian Nomor 2 Tahun 2002 di situ diatur bagaimana pencalonan seseorang untuk menjadi Kapolri. Kemudian juga bicara rekam jejak, bicara jenjang kepangkatan. Iya (bintang tiga)," tuturnya.
"Kemudian juga bicara karir. Ini menjadi catatan sendiri, kami harus mengumpulan rekam jejaknya bagaimana, pernah penugasan di bidang apa saja, ini penting karena seorang kapolri harus mampu me-manage semua bidang," sambung dia.
Kompolnas pun menyerap aspirasi publik, tokoh masyarakat, hingga dari para junior yang nanti akan dipimpin oleh calon Kapolri tersebut.
Bicara soal kriteria, Kompolnas menilai seorang Kapolri harus berpikir strategis, berani, serta memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan publik.
"Perlu seorang pimpinan yang punya pemikiran strategis, berani, tegas, bisa menjadi tauladan buat anggotanya. Kemudian juga mampu berkomunikasi kepada publik ketika menyampaikan pesan-pesan, termasuk mampu bersinergi dengan instansi lain, dengan TNI dan sebagainya," ucap Benny.
https://nasional.kompas.com/read/2020/12/01/09471321/kompolnas-sebut-semua-perwira-tinggi-polisi-punya-kesempatan-sama-jadi